Medan-BP: Indonesia (BI) optimis pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2021. Itu dapat terwujud dengan penguatan sinergi dan koordinasi semua pihak, Vaksinasi serta disiplin protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi pemulihan ekonomi.
Kepala Perwakilan BI Sumut, Wiwiek Sisto Widayat saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia PTBI daerah setempat Tahun 2020 di Hotel Adimulia Medan.
“Momentum pemulihan ekonomi nasional perlu terus didorong dengan memperkuat sinergi membangun optimisme oleh semua pihak baik Pemerintah, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perbankan dan berbagai pihak lainnya. Vaksinasi dan disiplin protokol Covid-19 merupakan kondisi prasyarat bagi pemulihan ekonomi,” sebut Wiwik, Kamis 3 Desember 2020, kemarin.
Di tengah optimisme perbaikan ekonomi pada 2021, terdapat 3 tantangan yang harus segera diatasi, yaitu, pertama risiko Covid-19 perlu terus diwaspadai karena dapat menahan perbaikan perekonomian, kedua adalan rendahnya kemandirian fiskal serta pola belanja pemerintah yang masih bersifat back-loading dan procyclical, ketiga rentannya UMKM terhadap ketidakpastian ekonomi dalam jangka pendek.
Kemudian, menurut Wiwiek terdapat 5 kebijakan untuk memperkuat pemulihan ekonomi regional.
“Pertama penanganan Covid-19 yang efektif, kedua adalah mendorong proses pemulihan sektor prioritas yang aman dan produktif, ketiga mengawal kelanjutan investasi korporasi dan dukungan kebijakan perbaikan iklim investasi, terutama terkait pelaksanaan UU Cipta Kerja, keempat mendorong realisasi fiskal, dan kelima mendorong percepatan pemulihan ekonomi melalui penguatan pelaku usaha UMKM,” tuturnya.
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi menambahkan bahwa momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga, di tengah berbagai tantangan yang ada.
Pemulihan ekonomi nasional yang tengah berlangsung diprakirakan semakin meningkat.
Pada tahun 2021, ekonomi Indonesia diprakirakan tumbuh mencapai 4,8% – 5,2% (yoy), lebih tinggi dari 2020, didukung oleh pertumbuhan positif dari konsumsi dan investasi yang disertai solidnya kinerja net ekspor. Konsumsi rumah tangga meningkat dengan menguatnya pendapatan yang didukung oleh perbaikan penyerapan tenaga kerja serta berlanjutnya program PEN dan bantuan sosial. Konsumsi pemerintah juga menguat dengan kinerja penerimaan yang lebih baik sehingga belanja dapat lebih ekspansif.
“Seiring dengan perbaikan di sisi permintaan, seluruh lapangan usaha utama diperkirakan mengalami akselerasi pertumbuhan. Tekanan inflasi diprakirakan meningkat di 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi,” kata Edy.
Selanjutnya, dia mengaku bahwa di bidang sistem pembayaran, perluasan sejumlah kebijakan akan terus dilakukan, seperti QRIS dan Elektronifikasi Transaksi Pemda (ETP). PTBI diselenggarakan rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai kondisi perekonomian terkini, tantangan dan prospek ke depan, serta arah kebijakan Bank Indonesia. Paparan ini sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi Bank Indonesia.
“Kami akan selalu berkordinasi untuk perbaikan ekonomi ini,” terangnya.
Dalam kesempatan penyelenggaraan PTBI, Bank Indonesia perwakilan Sumut juga memberikan penghargaan (BI Award) tahun 2020 sejumlah 6 penghargaan kategori Pendamping UMKM terbaik, pendamping klaster terbaik, bank dengan penukaran UPK Rp75.000 terbanyak, Instansi Pemerintah Pusat, dan Lembaga Pendukung Pemerintah Provinsi.
Penghargaan ini dilakukan secara tahunan, disatukan dengan acara PTBI, sebagai apresiasi dan sekaligus pengakuan kepada para mitra kerja yang telah mendukung pelaksanaan tugas-tugas Bank Indonesia. Penghargaan ini juga merefleksikan jalinan sinergi antara BI dan para stakeholders yang bersama-sama mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. (BP/Reza)
Komentar