Medan, harianbatakpos.com – Ephorus HKBP Pdt Dr Victor Tinambunan MST membantah ada minta tanah ke Menteri Kehutanan RI. Menurut pucuk pimpinan gereja terbesar di Asia Tenggara ini, justeru HKBP meminta agar Kementerian Kehutanan mengambalikan lahan milik mereka.
Hal itu ia sampaikan kepada media ini, kemarin, menanggapi isu miring yang menyebut, bahwa Ephorus HKBP ada minta tanah kepada Menteri Kehutanan RI.
“Ada lahan HKBP di Tele. Belakangan pemerintah membuatnya menjadi tanah hutan lindung. HKBP memohon supaya Kementerian Kehutanan mengembalikannya kepada HKBP. Mengembalikan, bukan meminta. Keputusan DPRD Samosir sudah ada,” kata Ephorus dalam keterangan tertulisnya kepada media.
Hal lain yang ia sebut dalam keterangan tertulis itu, bahwa HKBP tetap konsisten dengan permintaan penutupan PT TPL. Sekaitan dengan itu, Ephorus minta perhatian pemerintah melalui kementerian terkait, untuk memperhatikan seruan tersebut.
“Menyampaikan kepada menteri, bahwa Ephorus HKBP menyerukan kepada TPL supaya operasinya ditutup. Memohon perhatian Pak Menteri terhadap seruan tersebut,” katanya.
Selanjutnya mengenai bukit yang di Sipoholon, kata Pdt Dr Victor Tinambunan, pihaknya minta supaya HKBP menanami bekas kebakaran di sana.
“Bukit yang di Sipoholon, bukan kami minta untuk diubah. Tetapi sebagai tanggung jawab moral, HKBP meminta supaya HKBP yang menanami yang bekas kebakaran dengan pohon-pohon. HKBP minta sebidang hutan pinus untuk dirawat dan dijaga HKBP dan bisa melakukan retreat atau rekreasi alam di hutan itu, tanpa merusak atau menebang pohon,” tulis Ephorus dalam penjelasannya.
Selain itu, Ephorus HKBP pun sudah melaporkan secara lisan kepada Menteri Kehutanan, soal adanya penebangan pohon di Parlilitan dan Tarabintang. “Secara lisan saya melaporkan kepada Menteri (Kehutanan), bahwa di Parlilitan dan Tarabintang terjadi penebangan pohon-pohon. Untuk perhatian Pak Menteri juga,” tutupnya. (RjP)
Komentar