Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkapkan bahwa kesiapan ekosistem perdagangan aset kripto di Indonesia menjadi salah satu faktor utama yang mendorong peningkatan jumlah investor. Data per Desember 2023 menunjukkan bahwa jumlah investor kripto di Indonesia terus meningkat, mencapai angka 18,5 juta.
Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Bappebti, Tirta Karma Senjaya, menyatakan bahwa ekosistem kripto di Indonesia telah berkembang dengan baik. “Ekosistem aset kripto di Indonesia telah memiliki bursa, lembaga kliring, dan kustodian,” ujarnya dalam acara Talk Show tentang Ekosistem Kripto oleh Indodax di Jakarta.
Selain kesiapan ekosistem, pertumbuhan jumlah investor kripto juga dipengaruhi oleh keuntungan demografis Indonesia, terutama dominasi populasi berusia muda. “Indonesia memiliki keuntungan demografis dengan banyaknya usia muda, dan keuntungan populasi yang dimiliki Indonesia,” tambahnya.
Regulasi yang memberikan keamanan bagi pelaku industri kripto, termasuk investor, juga menjadi faktor penting dalam meningkatkan kepercayaan dan partisipasi masyarakat dalam aset kripto. Bappebti berperan dalam mengawasi dan mengatur industri kripto di Indonesia, memberikan landasan hukum yang aman dan terpercaya.
Direktur Utama Indodax, Oscar Darmawan, menilai bahwa Indonesia memiliki potensi ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan industri kripto. Ia menekankan bahwa pertumbuhan industri kripto di Indonesia tidak hanya berkaitan dengan teknologi, melainkan juga peran regulator yang berperan untuk mengawasi dan mengatur industri kripto agar lebih aman di dalam negeri.
Dengan potensi ini, Indonesia terus menjadi salah satu pasar kripto yang menarik bagi investor dan pelaku industri, dengan harapan dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Komentar