Medan, Harianbatakpos.com – Pemberhentian 107 guru honorer di Jakarta baru-baru ini menyorot perhatian publik, terutama terkait nasib guru honorer yang tergantung pada keputusan sekolah dan Dinas Pendidikan.
Kasus ini mencerminkan dilema banyak sekolah yang menghadapi tuntutan untuk mempertahankan guru honorer yang telah mengabdi lama, sekaligus mengakomodasi pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Guru Honorer dan Kebutuhan Sekolah yang Mendesak
Perekrutan guru honorer sering kali dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di sekolah, terutama di tengah kekurangan guru ASN. Namun, ketergantungan pada guru honorer ini kini menjadi masalah tersendiri, dilansir dari detik.com.
Menurut Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budi Awaluddin, pengangkatan guru honorer sejak 2017 harus mendapatkan persetujuan Dinas Pendidikanlema Saat Tenaga PPPK Mulai Ditempatkan
Kebijakan pemerintah untuk mengangkat tenaga honorer menjadi PPPK pada Desember 2024 menghadirkan dilema bagi sekolah yang telah lama bergantung pada guru honorer.
Banyak sekolah merasa terbebani untuk merelakan guru honorer yang sudah lama mengajar demi mengakomodasi PPPK baru. Di sisi lain, kehadiran PPPK penting untuk menjaga kualitas dan konsistensi pendidikan di sekolah .
Dsung bagi Guru Honorer
Situasi ini menciptakan ketidakpastian bagi para guru honorer. Mereka menghadapi risiko kehilangan pekerjaan yang telah menjadi sumber penghidupan utama.
Selain itu, pemberhentian ini juga mempersulit peluang mereka untuk mengikuti seleksi PPPK atau ASN karena status honorer yang dibutuhkan sebagai persyaratan .
Harapan dan
Dilema ini bukan hanya terjadi di Jakarta, namun di banyak daerah lainnya. Banyak guru honorer yang merasa kehilangan kesempatan, sementara jalur fresh graduate menjadi satu-satunya harapan bagi mereka yang tidak lagi dianggap sebagai tenaga honorer.
Kebijakan ini diharapkan bisa segera diselaraskan dengan kebijakan pemerintah untuk memastikan semua tenaga pendidik bisa mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan yang layak.
Komentar