Medan, HarianBatakpos.com – Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) secara resmi mengungkapkan mosi tidak percaya terhadap Rektor UGM, Ova Emilia. Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua BEM KM UGM, Tiyo Ardianto, pada Sabtu, 25 Mei 2025.
Tiyo menegaskan, “Kami ingin mengembalikan marwah UGM sebagai kampus kerakyatan, yang seharusnya berpihak pada kepentingan rakyat, bukan penguasa.” Dalam pandangannya, UGM telah berkontribusi dalam memperbesar kekuasaan mantan presiden Joko Widodo, yang dianggapnya sebagai pengancam demokrasi. Meski kini di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Tiyo berpendapat bahwa kekuasaan tersebut tetap merupakan kelanjutan dari era Jokowi.
Kritik BEM UGM berfokus pada sikap kampus yang dianggap tidak tegas dalam menghadapi dinamika politik nasional. Mereka menuntut agar Rektor menyatakan mosi tidak percaya kepada lembaga negara, karena sekadar berdiskusi dinilai tidak cukup. “UGM perlu mengambil sikap politik yang jelas terhadap rezim saat ini,” jelas Tiyo.
Mahasiswa berkomitmen untuk tidak mencabut mosi tidak percaya ini sampai adanya pernyataan resmi dari Rektor yang menunjukkan keberpihakan kepada rakyat. Hingga saat ini, pihak Rektorat UGM belum memberikan tanggapan terkait isu ini.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar