Langkat-BP: Peristiwa hilangnya tiga bocah di Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut, Minggu 18 Oktober 2020 masih misterius. Apakah pembaca mengetahui atau masih mengingatnya?
Adapun tiga bocah yang masing-masing bernama Nizam, Yogo dan Alfiza. Mereka yang masing masing berusia tujuh tahun itu ditemukan terakhir di perkebunan yang berada dilokasi. Selain itu, tidak jauh dari lokasi, sedang ada praktek galian paret dengan menggunakan alat berat.
Akan tetapi, anak dari Sarkim (orang tua Nizam), Hartoyo (orang tua Yogi) dan Alamsyah (orang tua Alviza) belum juga ditemukan, meski kasus itu telah berjalan hampir dua tahun.
Kabid Humas, Polda Sumut, Komisaris Besar Polisi, Hadi Wahyudi ketika dikonfirmasi awak media, dikantornya, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Rabu 14 Juli 2021 mengaku akan mencari tahu sejauh mana perkembangan kasus hilangnya tiga bocah itu.
“Jadi, saya akan berkordinasi dengan Kapolres Langkat, atau Kasatreskrim Polres Langkat. Memang kasus hilangnya ketiga bocah belum diketahui sejauh mana perkembangan, jadi biar saya komunikasi dahulu kesana,” ungkapnya.
Sedangkan Kasatreskrim Polres Langkat, AKP Said Husain ketika dikonfirmasi terkait kasus hilangnya tiga bocah itu belum berhasil.
Sebagaimana diketahui, dalam kasus ini. Bocah hilang ini pertama kali dilaporan oleh orang tua mereka kepada Kepala Dusun Masdi.
Sesuai keterangan mereka bahwa, ketiga anak tersebut awalnya bermain sambil melihat-lihat alat berat eskavator yang lagi bekerja sekira pukul 10.30 WIB. Alat berat kemudian berhenti bekerja dan pindah lokasi (rolling) ke tempat lain tidak jauh dari lokasi awal.
Ada juga yang melihat anak tersebut bermain prosotan di timbunan tanah bekas galian. Tepatnya sekira pukul 11.00 WIB. Lalu ada juga yang melihat mereka dekat pos palang kembar areal perkebunan PT LNK (Langkat Nusantara Kepong), Kebun Tanjung Keliling.
Selanjutnya tiga jam kemudian, sekira pukul 14.00 WIB, keluarga mencari ketiga anak agar pulang makan terlebih dahulu. Namun mereka tidak ditemukan hingga akhirnya pencarian melibatkan warga dari beberapa kampung, termasuk elemen masyarakat serta berbagai organisasi.
Setelah itu, sampailah kasus ini di kepolisian, kemudian petugas kepolisian melakukan pencarian. Selain itu, polisi juga mendirikan posko di salah satu rumah warga. Tujuannya untuk mengkoordinasi petugas gabungan yang terlibat dalam misi pencarian.
Lalu, polisi juga menyebarkan foto-foto ketiga korban melalui media sosial mauapun secara langsung di tempat tempat umumnya banyak dilalui masyarakat. Bahkan tim dari paranormal juga ikut melakukan pencarian, akan tetapi upaya itu belum membuahkan hasil. Ketiga bocah malang itu masih belum ditemukan. (BP/Reza)
Komentar