Medan-BP: Tak asing bagi masyarakat Medan, Sumatera Utara. Seorang mantan wakil rakyat, Sutrisno Pangaribuan kembali bersama rakyat menjalin silahturahmi.
Belum sebulan Sutrisno mengakhiri tugasnya sebagai anggota dewan, ianya tak lupa dengan rakyat. Terlahir dari rakyat kecil, Sutrisno Pangaribuan mengundang ratusan rakyat kecil dari berbagai komunitas dalam acara syukuran tujuh bulanan di kediamannya di jalan Sisingamangaraja gang Kasih, Medan, Sabtu(5/10/2019)
Dalam hajatan syukuran 7 bulanan sang cabang bayi yang sedang dikandungan istri boru Panjaitan juga turut mewarnai kumpulan.
Ratusan masyarakat dari berbagai kelompok antusias hadir membuktikan kerinduan yang selama ini sudah terjalin. Baik komunitas pasar, kelompok milenial, dan kelompok petani serta kaum distablitas turut serta menghadiri.
Mereka rindu dengan seorang Sutrisno Pangaribuan ada di dewan. Akan tetapi harapan itu pupus setelah diketahui Sutrisno Pangaribuan tidak lagi terpilih pada periode 2019-2024.
Pengurus distablitas Sumatera Utara, Boru Sitorus dalam sambutannya mengungkapkan, sangat kecewa karena Sutrisno tidak lagi duduk sebagai anggota DPRD Provsu. “Kami dari orang cacat (distablitas) sangat menyayangkan Sutrisno tidak terpilih”. Masa orang yang mampu seperti dia tidak dipilih rakyat, ungkap Boru Sitorus kesal.
Sedih rasanya orang pintar, cerdas dan berani membela yang benar tidak dipilih, ujarnya lagi yang turut diaminkan Manaor (orang Kate).
Diakui Manaor, sejak 5 tahun Sutrisno di DPRD Sumut, komunikasi kami sangat baik. Bahkan urusan kami sebagai penyandang cacat banyak terbantu,” tutur Manaor.
Karena itu, kami sangat kehilangan dia kali ini. Meski begitu, kami akan mendukung dirinya menjadi calon walikota.
“Siap berjuang mendudukkan Sutrisno Pangaribuan jadi pemimpin di Pemko Medan”, teriak Manaor yang juga berprofesi pengacara itu mengakhiri.
Sependapat dengan beberapa komunitas pedagang kaki lima, pihaknya juga kesal dan sedih karena Sutrisno tak terpilih.
Baik pedagang kaki lima pasar aksara maupun pedagang kali lima pasar Kampung lalang dan Pancur Batu mengakui jejak rekam Sutrisno selama bertugas di Dewan.
Terus terang, kata salah seorang ibu pedagang kaki lima aksara, menuturkan hanya seorang anggota dewan Sutrisno yang benar benar membela rakyatnya yang tertindas.
Pertama ini harus kami akui, kata ibu Boru Sembiring pedagang kaki lima Pancur Batu mengungkapkan.
Seluruh pedagang kaki lima pasar di Medan dan Deli Serdang terbukti sudah dibantu mempasilitasi hingga tidak tergusur, cetus mereka.
Untuk itu, kami semua mendukung Sutrisno menjadi walikota di masa mendatang, tuturnya.
Sebagai atensi, kata pengurus Kelompok Tani Durin Tonggal yang turut menjadi korban penzouliman Pemerintah sangat apresiasi kepiawian Sutrisno Pangaribuan membela orang cilik. “Tak ada duanya seperti dia wakil rakyat menyikapi keluhan masyarakat,” cetus Ginting dalam kesempatan itu.
Oleh karenanya, pihaknya walau berada sebagai warga Deli Serdang siap sebagai tim suksesi pemilihan calon walikota Medan kedepan,” tegas Beru Karo dan S Ginting.
“Sosok yang cerdas, pintar dan berkemampuan untuk memimpin harus kita dukung”. Makanya sangat disesalkan bila masyarakat tidak memilih orang seperti Sutrisno hanya karena tak diberi uang suap.
Padahal, ujar beru Karo dalam pendapatnya melanjutkan, bahwa tugas wakil rakyat seperti Sutrisno ini sudah banyak dirasakan perjuangannya membela rakyat.
Jadi tak harus pemberian uang yang kita andalkan dari dia. Namun perhatian dan pembelaannya terhadap rakyat dari penistaan sudah lebih dari uang.
“Kita terimalah uang Rp 100 ribu atau lebih untuk memilih seorang calon. Tapi bagaimana nasib kita dimasa mendatang”, sebut ibu paruh baya tadi.
Selamat menyambut jadi calon ayah,” ujarnya mengakhiri.
Komentar