Harianbatakpos.com , JAKARTA – Betrand Peto, anak asuh Ruben Onsu dan Sarwendah, sedang menghadapi masa duka karena kepergian neneknya di NTT. Sebelum memulai perjalanan pulang kampung untuk melayat, Betrand Peto memberikan pengakuan terkait isu miring yang menghampirinya.
Pemuda yang akrab disapa Onyo itu mengungkapkan kelelahannya terhadap tuduhan-tuduhan tak berdasar yang mencuat di media sosial.
Ia menyatakan bahwa ia benar-benar lelah dengan segala pemberitaan yang beredar di Jakarta. Melalui Instagram Stories-nya, Betrand Peto mengumumkan niatnya untuk pulang kampung sebelum memberitahukan kabar duka atas kepergian neneknya.
Sebelumnya, Betrand Peto juga mengajukan pertanyaan kepada para pengikutnya di Instagram terkait sikap yang seharusnya diambil jika menjadi bahan perbincangan negatif di masyarakat. Dia menanyakan pendapat mereka terkait situasi tersebut, seperti dilansir dari VIVA.co.id.
Kabar duka atas meninggalnya nenek Betrand Peto pun disampaikannya kepada publik. Ia berusaha untuk hadir di pemakaman neneknya, meskipun perjalanan menuju sana terasa begitu berat. Di tengah kesedihan yang mendalam, Betrand Peto membagikan momen-momen di Instagram Stories-nya, menunjukkan proses perjalanan dan kedatangannya di tempat pemakaman.
Sesampainya di sana, Betrand Peto disambut oleh keluarga dan melihat neneknya untuk terakhir kalinya di peti jenazah. Tangisnya tak terbendung saat melihat sosok yang dicintainya dalam keadaan tenang di peti tersebut. Keluarga yang hadir turut berduka, dan salah satu di antaranya memberikan pelukan untuk menguatkan Betrand Peto di saat-saat berat tersebut.
Ketika jenazah neneknya disemayamkan, tangis Betrand Peto kembali pecah. Kesedihan yang mendalam terpancar dari wajahnya saat ia memandang sosok yang telah meninggalkannya. Setelahnya, dengan hati yang penuh berat, Betrand Peto mengambil bagian dalam prosesi pemakaman neneknya, memaku peti jenazah sebelum akhirnya neneknya dikebumikan.
Kepergian nenek Betrand Peto meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi dirinya dan keluarganya. Namun, dalam momen-momen duka tersebut, ia menemukan kekuatan untuk tetap tegar dan melanjutkan perjalanan hidupnya. Pengalaman ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menghadapi cobaan dengan sikap yang teguh dan sabar.
Meskipun dihantui oleh isu-isu negatif, Betrand Peto tetap memilih untuk fokus pada momen-momen terakhir bersama neneknya dan memberikan penghormatan terakhir yang layak.
Kepergiannya menjadi momentum bagi Betrand Peto untuk merenungkan makna kehidupan dan menguatkan tekadnya untuk tetap tegar di tengah cobaan.
Komentar