Penyanyi dan penulis lagu berbakat, Billie Eilish, membagikan pengalaman pribadinya yang mengejutkan kepada penggemarnya, seperti dilansir dari Suara.com.
Dalam sebuah wawancara dengan Rolling Stone, artis berusia 22 tahun ini berbicara terbuka tentang perjuangannya melawan depresi yang dialaminya pada musim panas tahun lalu. Meskipun telah mencapai kesuksesan di dunia musik, Eilish mengakui bahwa dirinya sering merasa tidak bahagia.
“Saya tahu saya sangat beruntung, tetapi saya merasa sangat tidak bahagia. Perasaan ini menjadi semakin nyata bagi saya dibandingkan sebelumnya,” ucapnya dalam wawancara tersebut.
“Saya telah merasakan kegembiraan dan tawa, tetapi saya juga telah merasakan kegelapan yang mendalam,” tambahnya.
Eilish mengungkapkan bahwa dia telah mengalami banyak episode depresi sepanjang hidupnya, dan terkadang keadaan tersebut memburuk.
Namun, kali ini dia merasa berbeda. Dia merasa tidak ada harapan untuk pulih dan tidak ingin situasinya membaik.
Meskipun begitu, dia mengakui bahwa keluarga dan teman-temannya, termasuk orang tuanya, saudara laki-lakinya, dan sahabatnya, merupakan dukungan yang sangat berarti baginya dalam melewati masa-masa sulit tersebut.
Dalam perjalanan pemulihannya, Eilish menyadari bahwa dia perlu lebih sering keluar rumah dan mengalami berbagai pengalaman baru.
Meskipun takut dan cemas, dia memilih untuk mengatasi rasa takutnya dan aktif secara sosial. Dia merasa bahwa hal ini penting untuk pertumbuhan pribadinya.
Meskipun mengalami perjuangan yang berat, Eilish menemukan kembali kegembiraannya dalam proses pembuatan album ketiganya, yang akan dirilis dengan judul “Hit Me Hard and Soft” pada Mei 2024.
Dia menggambarkan proses tersebut sebagai sebuah perjalanan untuk menemukan kembali dirinya yang sejati, yang telah hilang dalam sorotan dunia dan media.
Meskipun telah berbicara terbuka tentang perjuangannya dengan depresi, Eilish menegaskan bahwa dia tidak tertarik menjadi juru bicara selebriti atau advokat untuk kesehatan mental.
Baginya, penting untuk menyoroti isu kesehatan mental, tetapi dia tidak ingin menjadi contoh atau teladan bagi depresi. Dia merasa bahwa menjadi dipaksa untuk menjadi juru bicara atas isu tersebut dapat membuatnya merasa tidak nyaman.
Melalui pengalaman pribadinya, Billie Eilish mengingatkan kita semua akan pentingnya berbicara terbuka tentang kesehatan mental dan mencari dukungan saat kita mengalami kesulitan.
Meskipun dia telah menemukan kembali kebahagiaannya, perjalanan pemulihan tidak selalu mudah, dan setiap individu memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi perjuangan mereka.
Komentar