Medan, harianbatakpos.com – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan mendeteksi 14 titik panas atau hot spot yang tersebar di sejumlah daerah. Titik panas ini menunjukkan potensi kebakaran hutan dan lahan serta perubahan suhu udara yang drastis di wilayah tersebut.
Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan, Defri Mendoza, menyampaikan bahwa pemantauan ini berdasarkan hasil sensor dari Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20. “Sebanyak 14 titik panas ini menjadi sinyal awal kondisi cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai masyarakat,” ujarnya pada Sabtu (14/6) di Medan.
Dari hasil pemantauan, hot spot terdeteksi masing-masing satu titik di Labuhanbatu Selatan dan Dairi, dua titik di Mandailing Natal, dua titik di Tapanuli Tengah, serta delapan titik di Tapanuli Utara, daerah yang paling dominan mengalami peningkatan suhu panas.
Selain peningkatan suhu dan titik panas, prakiraan cuaca untuk Minggu (15/6) juga menunjukkan potensi hujan ringan yang melanda hampir seluruh wilayah Sumatera Utara pada pagi hingga malam hari. Cuaca diperkirakan berawan dan berpotensi hujan ringan di daerah seperti Labuhan Batu, Toba, dan sekitarnya.
Pada malam hari, hujan ringan diprediksi terjadi secara merata, termasuk di Humbang Hasundutan, Sibolga, Langkat, Pakpak Bharat, Samosir, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, hingga Tapanuli Utara. Sedangkan pada dini hari, intensitas hujan dapat meningkat menjadi hujan sedang di beberapa daerah tersebut.
BMKG mencatat suhu udara berkisar antara 15 hingga 35 derajat Celcius, dengan kelembaban 60 hingga 98 persen. Angin bertiup dari Tenggara hingga Barat dengan kecepatan 4–8 km per jam.
“Kepada masyarakat, kami imbau agar tetap waspada terhadap suhu panas ekstrem dan potensi angin kencang. Kurangi aktivitas luar ruangan dan selalu ikuti informasi terbaru dari BMKG,” tegas Mendoza.
Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp:https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar