Medan, HarianBatakpos.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengadakan Expose Nasional Perubahan Iklim bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut). Acara ini merupakan bagian dari peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (HMKG) ke-77 yang akan berlangsung pada 26 Agustus 2024 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut.
Konsultan Komunikasi Kedeputian Klimatologi BMKG, Dwipo Kuncoro, menyatakan bahwa Expose Nasional tahun ini mengusung tema “Menuju Satu Abad Pengamatan Iklim di Sumatera Utara.” Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak perubahan iklim yang menjadi tantangan global penting bagi umat manusia saat ini.
Perubahan iklim, yang semakin signifikan, telah membawa dampak besar terhadap berbagai sektor, termasuk sektor perkebunan di Sumatera Utara. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) mencatat bahwa tahun 2023 secara global merupakan tahun terpanas dalam sejarah pengamatan suhu udara selama 174 tahun terakhir. “Kondisi ini bahkan melampaui rekor tahun terpanas sebelumnya, yaitu pada 2016 dan 2020,” ujar Dwipo, Sabtu (24/8/2024).
Dalam bidang pengamatan suhu udara, Sumatera Utara telah menjadi salah satu pusat pengamatan iklim di Indonesia. Pengamatan yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Deli Serdang selama lebih dari 70 tahun menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata telah mengalami kenaikan sebesar 0.12˚ – 0.13˚ C per 10 tahun sejak 1951, dengan total kenaikan mencapai 0.8˚ – 0.9˚ C.
Dampak perubahan iklim ini sangat terasa di sektor perkebunan, yang merupakan salah satu kekuatan utama perekonomian Sumatera Utara. Upaya adaptasi dan mitigasi yang tepat diperlukan untuk menjaga, bahkan meningkatkan, produktivitas perkebunan di tengah tantangan iklim yang semakin nyata. “Upaya adaptasi dan mitigasi yang tepat dapat mempertahankan, dan bahkan meningkatkan produktivitas perkebunan untuk masa depan,” tambahnya.
Untuk menjawab tantangan perubahan iklim ini, BMKG bersama Pemprov Sumut akan mengadakan Expose Nasional Perubahan Iklim. “Temanya adalah ‘Menuju Satu Abad Pengamatan Iklim di Sumatera Utara dalam Rangka Mendukung Ketahanan Iklim di Sektor Perkebunan,'” jelas Dwipo.
Expose ini juga diharapkan dapat meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat mengenai perubahan iklim serta pentingnya ketahanan iklim, khususnya di sektor perkebunan yang krusial bagi Sumatera Utara. Dengan demikian, Sumatera Utara dapat menjadi contoh daerah yang tangguh dalam menghadapi perubahan iklim global.(BP/NS)
Komentar