Informasi dalam aplikasi Info BMKG tersebut meliputi informasi cuaca setiap jam hingga prediksi kondisi cuaca untuk empat jam ke depan, sedangkan informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca untuk area maupun rute penerbangan seperti SIGWX (Significant weather Chart) dan SIGMET (Significant Meteorological Information) dapat diakses dalam laman aviation.bmkg.go.id.
Demikian pula seluruh Informasi cuaca baik prediksi dan peringatan dini cuaca ekstrem, prediksi gelombang tinggi dan prakiraan/prediksi cuaca untuk penerbangan disampaikan dan diupdate rutin melalui aplikasi mobile phone InfoBMKG.
“Kami menghimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyebabkan terjadinya potensi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” ungkap Dwikorita.
Diharapkan masyarakat tetap meng-update informasi cuaca dari BMKG (Cuaca publik, Cuaca penerbangan dan Cuaca maritim) melalui kanal-kanal yang tersedia, baik melalui call centre 196, website www.bmkg.go.id, sosial media infoBMKG di instagram dan YouTube, serta pada aplikasi telepon pintar infoBMKG.
Disamping itu BMKG juga menghimbau masyarakat agar lebih mengenali lingkungan dan potensi bencana di lingkungan tempat tingalnya, karena salah satu upaya mitigasi sesungguhnya adalah dengan memahami cuaca dan lingkungan tempat kita tinggal, sehingga dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari bencana hidrometeorologi yang dapat datang sewaktu-waktu.
Tidak kalah penting adalah BMKG selalu melakukan koordinasi secara Pentahelix dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, akademisi, media massa dan dunia usaha terkait bencana hidrometeorologi melalui update informasi cuaca, potensi cuaca ekstrem dan potensi bencana hidrometeorologi di wilayah bencana.
Peringatan dini Cuaca juga selalu disampaikan oleh BMKG, termasuk peningkatan Sistem Koordinasi Dan Kecepatan Koordinasi antar kementrian, lembaga, pemerintah daerah, TNI/Polri, LSM serta pemuka msyarakat di daerah bencana.
Aktifitas Kegempaan Meningkat, Masyarakat Diminta Tidak Panik
Hasil monitoring BMKG terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju hingga Sabtu 23 Januari 2021 pukul 11.00 WITA telah terjadi sebanyak 34 kali gempa susulan (sementara). Total gempa sejak gempa pembuka (14/1) tercatat sebanyak 43 kali dengan gempa dirasakan sebanyak 7 kali.
Jika mencermati aktivitas gempa di Majene, tampak produktivitas gempa susulannya sangat rendah dan cenderung jarang terjadi gempa susulan. Namun demikian masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.
“Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. BMKG tidak menginstruksikan agar pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing,” kata Deputi bidang Geofisika Muhammad Sadly.
Hasil analisis peluruhan gempa susulan, menunjukkan bahwa diperkirakan gempa susulan akan berakhir sekitar 3-4 minggu pasca gempa utama (15/1), dengan intensitas dan frekwensi yang semakin menurun.
Hasil perhitungan ini meskipun menggunakan formula dan metoda yang sahih namun bukan menjadi hitungan yang pasti akan tetapi dapat digunakan sebagai gambaran estimasi kapan gempa susulan akan berakhir.
Gempa kuat juga terjadi pada hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 19.23.08 WIB yang mengguncang Kepulauan Talaud dengan magnitude 7,0. Episenter terletak pada koordinat 4,94 LU dan 127,44 BT tepatnya di laut pada jarak 132 km arah Timur Laut Melonguane, Talaud, dengan kedalaman 119 km.
Gempa ini termasuk gempa berkekuatan besar lazimnya terjadi di zona tunjaman lempeng. Pembangkit Gempa Talaud 7,0 adalah deformasi batuan pada bagian slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Kep. Talaud dan Miangas.
Hingga saat ini telah terjadi 18 gempa susulan (aftershocks). Gempa Talaud memiliki produktivitas gempa susulan yang rendah, hal ini karena karakteristik batuan pada Lempeng Laut Filipina sangat homogen dan elastis (ductile).
Komentar