Ekbis
Beranda » Berita » BNI Meraih Laba Bersih Rp5,33 Triliun pada Kuartal Pertama 2024, Pertumbuhan Tumbuh 2% YoY

BNI Meraih Laba Bersih Rp5,33 Triliun pada Kuartal Pertama 2024, Pertumbuhan Tumbuh 2% YoY

BNI Meraih Laba Bersih Rp5,33 Triliun pada Kuartal Pertama 2024, Pertumbuhan Tumbuh 2% YoY
BNI Meraih Laba Bersih Rp5,33 Triliun pada Kuartal Pertama 2024, Pertumbuhan Tumbuh 2% YoY

Jakarta, 30 April 2024 – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat pencapaian positif dengan mencetak laba bersih senilai Rp5,33 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2024, mengalami pertumbuhan tipis sebesar 2 persen secara year-on-year (YoY) dibandingkan dengan kuartal I 2023.

Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar, dalam sebuah konferensi pers virtual yang digelar di Jakarta pada hari Senin, mengungkapkan bahwa kombinasi dari perbaikan fundamental, termasuk peningkatan fee based income, efisiensi operasional, serta peningkatan kualitas aset menjadi pendorong utama kesuksesan ini.

Pendapatan non-bunga, seperti fee-based income dan loan recovery, mencapai Rp5,1 triliun pada kuartal pertama 2024, meningkat sebesar 15,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan komposisi pendapatan non-bunga berkontribusi sebesar 35 persen dari total pendapatan BNI pada periode tersebut.

Produksi Beras Indonesia Tembus Rekor, Bukti Kuat Ketahanan Pangan Nasional

Royke juga menegaskan bahwa fokus BNI pada peningkatan kualitas aset akan terus berlanjut. Dia optimistis bahwa upaya ini akan mendorong kinerja fungsi intermediasi yang berkelanjutan di tengah tantangan global seperti tekanan inflasi dan suku bunga.

Dari segi penyaluran kredit, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 9,6 persen YoY, dengan total kredit mencapai Rp695,16 triliun pada kuartal I 2024. Pertumbuhan ini didukung oleh performa positif dari perusahaan anak BNI, seperti PT Bank Hibank Indonesia (Hibank) dan BNI Finance.

Peningkatan kredit terjadi di berbagai segmen, dengan kredit UMKM Hibank tumbuh hingga 72 persen YoY, sementara pembiayaan BNI Finance meningkat mencapai 370 persen YoY, yang didominasi oleh pembiayaan konsumer.

Dalam hal pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BNI pada kuartal pertama 2024 mencapai Rp780,23 triliun, tumbuh sebesar 4,9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi utama berasal dari transaksi berbasis dana murah, di mana Current Account Savings Account (CASA) masih mendominasi sebesar 69,7 persen dari total DPK.

BSU 2025 Cair Rp600 Ribu 2,45 Juta Pekerja Sudah Terima Subsidi Gaji

Meskipun mengakui adanya tren kenaikan suku bunga yang berdampak pada kenaikan biaya dana, Direktur Finance BNI, Novita Widya Anggraini, menegaskan bahwa margin bunga bersih (NIM) masih dapat dijaga pada level 4 persen.

Dengan berbagai capaian positif ini, BNI optimistis untuk mencapai profitabilitas return on equity (ROE) hingga level 20 persen pada tahun 2028 mendatang, didukung oleh pertumbuhan aset yang stabil dan peningkatan kualitas aset yang terus membaik.

Peningkatan kualitas aset juga tercermin dalam penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) gross menjadi 2,0 persen pada kuartal I 2024 dari sebelumnya 2,8 persen pada kuartal I 2023, serta penurunan rasio Loan at Risk (LaR) ke level 13,3 persen dari sebelumnya pada level 16,3 persen.

Dengan pencapaian ini, BNI terus memperkuat posisinya sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia dengan kinerja yang stabil dan berkelanjutan.

Pertumbuhan yang solid dan komitmen terhadap perbaikan kualitas aset menunjukkan bahwa BNI tetap menjadi salah satu pemain utama di industri perbankan Indonesia, memberikan kontribusi positif bagi perekonomian negara dan pemangku kepentingan yang terlibat.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *