Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkatkan pengawasan terhadap peredaran narkoba di Pulau Sumatra, sebagai respons terhadap meningkatnya penyebaran narkotika di Indonesia yang sebagian besar berasal dari pulau tersebut. Komjen Pol. Marthinus Hukom, Kepala BNN, menekankan bahwa sebagian besar masalah terkait narkotika berasal dari Sumatra karena perannya sebagai zona transit dan batasannya dengan negara tetangga.
“Dalam mengakui fakta ini, kami akan mendirikan pagar intelijen, strategi pencegahan, tindakan penegakan hukum, dan upaya rehabilitasi di sana,” ungkap Marthinus dalam sebuah wawancara setelah acara Perayaan Paskah yang diselenggarakan oleh BNN RI di Jakarta pada Jumat.
Khawatir dengan masuknya narkotika ke Indonesia melalui berbagai daerah perbatasan, terutama dari Myanmar, yang saat ini merupakan produsen methamphetamine terbesar di dunia, Marthinus baru-baru ini mengunjungi Medan untuk menindaklanjuti hasil rapat terbatas tahun lalu. Dalam rapat tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mendorong untuk terobosan dalam pemberantasan narkotika dan pengelolaannya.
Menyusul arahan ini, Marthinus mengadakan pertemuan dengan komando militer (kodam) dan kepolisian daerah (polda) di Medan dan Provinsi Sumatera Utara, bersama dengan pejabat BNN provinsi. Setelah diskusi ini, Marthinus mengungkapkan bahwa mereka kembali ke Jakarta untuk berkumpul dengan seluruh personel BNN RI guna menyelaraskan persepsi mereka mengenai narkotika.
Komentar