Jember, HarianBatakpos.com – Sebuah video berdurasi 45 detik yang menunjukkan seorang bocah sekolah dasar (SD) tergeletak dan dikelilingi oleh remaja, viral di media sosial. Dalam narasi yang beredar, bocah tersebut diduga menjadi korban perundungan (bullying) oleh remaja yang memvideokan kejadian itu. Namun, hasil penelusuran polisi mengungkap fakta yang berbeda, menyebutkan bahwa bocah SD tersebut terlibat dalam kejadian yang melibatkan pesta minuman keras (miras).
Peristiwa ini terjadi di lapangan Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, dan menjadi viral setelah pertama kali dibagikan oleh akun Instagram @jember24jam_ pada Selasa (21/1). Narasi yang menyebut bocah SD itu menjadi korban bullying segera menyebar luas, namun penyelidikan polisi membongkar cerita lain.
Menurut Kapolsek Semboro, Iptu Andreas Suryo Rubedo, korban bersama lima temannya diketahui sedang mengonsumsi miras di lokasi kejadian. Keadaan menjadi lebih parah saat bocah tersebut mabuk hingga tak sadarkan diri. Salah satu remaja yang ada dalam video terlihat menginjak perut korban sebagai upaya untuk menyadarkannya. “Korban tidak sadarkan diri, maka dilakukanlah upaya untuk menyadarkannya dengan cara menekan perut korban menggunakan kaki, tujuannya agar cairan alkohol keluar dari dalam tubuhnya,” jelas Kapolsek Andreas pada Rabu (22/1).
Setelah proses tersebut, alkohol memang berhasil dikeluarkan dari tubuh bocah SD tersebut, namun ia tetap dalam kondisi teler. Dalam kepanikan, para remaja yang bersama korban pun membawanya ke saluran irigasi yang ada di dekat rumah korban di Dusun Pondokrampal, Desa Pondokjoyo, Kecamatan Semboro. Namun, tindakan mereka terdeteksi oleh ibu korban, yang segera membawa anaknya ke Puskesmas Semboro untuk mendapatkan perawatan medis.
Kondisi korban saat ini sudah pulih dan kembali beraktivitas seperti biasa. Kapolsek Andreas juga mengimbau agar orang tua dan masyarakat meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak mereka guna mencegah kejadian serupa di masa depan. “Ini juga menjadi pelajaran penting bagi kita semua tentang dampak buruk dari minuman keras dan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak,” ujar Andreas.
Komentar