Berita
Beranda » Berita » Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, PMKRI Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme dan Terorisme

Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan, PMKRI Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme dan Terorisme

Foto: Pengurus Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia cabang Medan.

Medan-BP: Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Medan mengajak masyarakat ikut serta terlibat dalam memberantas dan memerangi paham radikalisme dan terorisme. Hal tersebut disampaikan Ketua Presidium PMKRI Medan, Ferdinandus Manik pasca peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan.

“Pendekatan partisipatif masyarakat sangat penting untuk memberantas dan memerangi radikalisme dan terorisme, sehingga insiden serupa tidak ada lagi terjadi seperti peristiwa bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Ini sudah sangat mengganggu kenyamanan masyarakat,” ujarnya di Medan, Kamis (14/11/2019).

Saat ini kata Ferdinandus, citra aparat kita sepertinya sedang tidak baik, tentu ini soal persepsi, maka PMKRI ingin memberikan dukungan moral. Semua elemen harus terlibat pemeberantasan terorisme, Karena teroris adalah musuh kita bersama. Demikian juga aparat harus serius dalam upaya-upaya Deradikalisasi.

Penyelundupan Mangga Ilegal 14,6 Ton Digagalkan, Empat Pelaku Diamankan

“Aksi bunuh diri yang dilakukan di Mako Polrestabes Medan itu tentu memiliki jaringan kelompok, karena itu tugas yang pertama adalah membongkar jaringan ini. Kemudian aparat bersama-sama dengan masyarakat memberantas gerakan radikalisasi dan terorisme,” kata ferdinandus.

Senada dengan hal tersebut, Parno Mahulae selaku komisaris daerah sumbagut pmkri juga mendukung pendekatan partisipatif masyarakat dalam memerangi terorisme.

“Cara kerja jaringan teroris tentu selalu baharu walaupun polanya hampir sama, lalu bagaimana dengan upaya kita, tentu yang paling efektif adalah Pendekatan Partisipatif oleh seluruh masyarakat.Kami melihat untuk case kali ini yang dominan adalah soal: seseorang atau sekelompok yang terpapar saja, Paparan radikalisme memang bisa menyerang siapa saja, dari agama apa saja, usia apa saja dan tidak terbatas,” tegas Marno Mahulae

“Karena itu perlu kerjasama yang baik antara masyarakat, kepolisian dan badan intelijen negara untuk menangkal terorisme dan radikalisme. Sehingga nantinya tindakan tindakan teror seperti di polrestabes medan hari ini dapat terhindarkan. Masyarakat dan aparatur negara akan merasa nyaman dalam setiap kegiatan,” tambah parno. (BP/Pandi)

Polisi Palak Pengendara Motor di Medan, Dikenakan Sanksi Demosi

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *