Medan, HarianBatakpos.com – Sejarah adalah kumpulan pelajaran dan kisah-kisah menarik yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, tidak semua yang kita pelajari atau kita dengar benar adanya. Beberapa peristiwa sejarah yang diyakini banyak orang ternyata hanya mitos dan berbeda dari fakta sebenarnya. Karena sejarah selalu ditulis oleh mereka yang menang, informasi yang tersebar bisa saja dipengaruhi oleh propaganda atau kesalahpahaman. Berikut adalah lima mitos dalam sejarah yang ternyata berbeda dari kenyataan.
1. Napoleon Bonaparte Bertubuh Pendek
Banyak orang percaya bahwa Napoleon Bonaparte bertubuh pendek. Bahkan, istilah “Napoleon Complex” sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang agresif karena postur tubuhnya yang kecil. Namun, sejarah mencatat bahwa tinggi Napoleon sebenarnya sekitar 1,69 meter, yang merupakan tinggi rata-rata pria Prancis pada masa itu.
Kemungkinan mitos ini muncul karena kesalahan dalam konversi satuan antara sistem Prancis dan Inggris serta propaganda musuh yang ingin merendahkan reputasinya. Selain itu, para pengawal pribadinya yang lebih tinggi membuatnya tampak lebih pendek dalam ilustrasi. Terlepas dari mitos ini, Napoleon tetap dikenang sebagai salah satu pemimpin besar dalam sejarah dunia.
2. Viking Menggunakan Helm Bertanduk
Helm bertanduk sering kali dikaitkan dengan Viking, terutama dalam film dan budaya populer. Padahal, tidak ada bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa Viking menggunakan helm bertanduk dalam pertempuran. Desain ini sebenarnya berasal dari ilustrasi seniman abad ke-19 yang ingin menampilkan Viking dengan tampilan lebih garang dan dramatis.
Di luar mitos tersebut, Viking dikenal sebagai pelaut ulung dan penjelajah hebat. Mereka bahkan dipercaya telah mencapai Amerika Utara jauh sebelum Columbus. Kisah petualangan mereka terus menginspirasi banyak film dan game modern, seperti “Assassin’s Creed Valhalla”.
3. Columbus Membuktikan Bumi Itu Bulat
Banyak yang percaya bahwa Christopher Columbus adalah orang pertama yang membuktikan bahwa bumi itu bulat. Padahal, sejak zaman Yunani Kuno, ilmuwan seperti Aristoteles sudah mengetahui bahwa bumi berbentuk bulat. Orang-orang Eropa abad ke-15 pun tidak menganggap bumi datar, melainkan lebih khawatir dengan luasnya lautan.
Terlepas dari itu, perjalanan Columbus membawa dampak besar bagi peradaban asli Amerika. Kolonisasi yang terjadi setelah ekspedisinya berujung pada kehancuran banyak budaya asli. Bahkan, beberapa negara kini mengubah peringatan Columbus Day menjadi Indigenous Peoples’ Day sebagai bentuk penghormatan kepada masyarakat pribumi.
4. Piramida Mesir Dibangun oleh Budak
Banyak film menggambarkan bahwa Piramida Giza dibangun oleh budak yang dipaksa bekerja dalam kondisi kejam. Namun, penelitian arkeologi menunjukkan bahwa piramida dibangun oleh buruh terampil yang diberi upah, makanan, dan tempat tinggal yang layak. Mereka bukan budak, melainkan pekerja terorganisasi yang bangga dengan hasil kerja mereka.
Piramida Mesir juga memiliki makna spiritual yang mendalam. Bentuknya yang meruncing ke atas melambangkan perjalanan jiwa menuju alam surgawi. Hingga kini, Piramida Giza tetap menjadi salah satu keajaiban dunia yang terus menarik perhatian para ilmuwan.
Fakta sejarah tidak selalu seperti yang kita pelajari dan dengar. Banyak kisah sejarah yang mengalami perubahan akibat interpretasi, penyederhanaan, atau bahkan propaganda politik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mencari sumber yang kredibel dan tidak langsung percaya pada mitos sejarah yang tersebar.
Komentar