Tapsel-BP : Wakil Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Rasyid Assaf Dongoran MSi terus lakukan rutinitas bulanan untuk memberikan Boras Si Pir Ni Tondi yang kali ini memasuki wilayah Kecamatan ke-14 di Kecamatan Aek Bilah, Minggu-Senin (17-18/9-23).
Bentuk Boras Si Pir Ni Tondi yang di distribusikan Rasyid berupa Sembako berisi, Beras, Ikan Kaleng, Minyak Makan, Teh dan Gula dalam 1 paket tas berjudul Boras Si Pir Ni Tondi yang dimaksudkan sebagai simbol perhatian dan do’a kepada para keluarga janda dan yatim yang ada di Tapanuli Selatan.
Simbol tersebut menunjukkan bahwa selama saya dalam jabatan ini, maka saya tidak lupa berdo’a dan menyampaikan untuk rakyat saya terutama para janda yang ditinggal mati suaminya dan memiliki anak yatim yang belum mandiri serta kondisi ekonomi lemah, agar mereka tetap semangat dalam menjalani kehidupan ini dan optimis selalu, ujar Rasyid.
Saya juga mengharap do’a para ibu janda dan yatim itu agar mendo’akan Tapsel semakin lama semakin baik.
“Saya sudah deteksi bahwa sekitar 1.200 lebih KK janda miskin dan anak yatim dalam kondisi ekonomi lemah berada di Tapsel ini, dan saya telah sampaikan pesan Boras Si Pir Ni Tondi door to door atau pintu ke pintu tanpa acara serimonial kepada mereka untuk 14 Kecamatan dari 15 Kecamatan,” tambah Rasyid yang politisi Partai Golkar itu.
Lanjut Wabup, ingat ya, ini bukan pamer kebaikan, tapi saya lakukan untuk tugas pemimpin resmi mengkampanyekan pada orang mampu ekonomi lainnya, agar mereka juga memperhatikan para janda dan yatim miskin di Tapsel.
“Nah.. jika mereka ikuti hal itu ya Alhamdulillah, jika tidak ikuti maka saya sudah laksanakan tugas saya sebagai pemimpin formil, karena jabatan itu diberikan Tuhan,” ungkap Rasyid.
Menurut perhitungan para awak media, pengeluaran dana untuk pembelian Boras Si Pir Ni Tondi dan biaya transportasi distribusi tim, diperkirakan mencapai Ratusan Juta Rupiah. Ketika ditanyakan Sumber Dana pada Wabup, apakah ini APBD atau APBN ?..
Rasyid langsung membantah, oh Tidak, ini dana pribadi saya dan istri saya dari penyisihan penghasilan kami berdua.
“Saya kan punya tunjangan kinerja jabatan yang diberikan Negara dan itu ada dalam Undang-undang dan Peraturan Pemerintah, berupa Uang Tunai yang namanya Tunjangan Kinerja dan Tunjangan Gaji. Nah, kalau gaji kan Rp6 juta saja per bulan, tapi Tunjangan Kinerja Jabatan Wabup bisa mencapai belasan juta per bulan,” sebutnya.
Saya gunakan Dana Tunjangan Kinerja Jabatan perbulan dan infaq penghasilan istri sebagai Dokter Spesialis, kami gabung setiap bulan itu untuk membeli Boras Si Pir Ni tondi dan bedah rumah rakyat yang sudah lapuk setiap bulan, itu kan wajar aja, itu yang menerima maafaat kan orang yang sangat susah ekonominya, kata Rasyid.
Jadi jangan anda katakan itu proyek Pengadaan Sembako dari Dinas Sosial melalui APBD Tapsel ya, salah itu. Dan ini bukan saya lakukan menjelang Pemilu ya, ini sejak awal menjabat sudah dilakukan rutin setiap bulan, ungkap nya tertawa melalui sambungan telepon menutup pembicaraan. BP/AA
Komentar