Ekonomi Nasional
Beranda » Berita » Bos BI Perry Warjiyo Jelaskan Kondisi Rupiah Terkini

Bos BI Perry Warjiyo Jelaskan Kondisi Rupiah Terkini

Jakarta-BP: Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pada hari ini, Jumat (19/10/2018) menjelaskan kondisi perekonomian terkini.

Saat ditemui awak media di kompleks bank sentral, bos bank sentral itu memaparkan update mengenai inflasi, nilai tukar rupiah, implementasi domestik non deliverable forward (DNDF), sampai dengan kredit perbankan.

Menurut BI, laju inflasi tetap terjaga, nilai tukar rupiah tetap stabil sesuai dengan mekanisme pasar, serta pertumbuhan kredit per September yang saat ini masih cukup menggembirakan.
Berikut penjelasan lengkap Perry Warjiyo terkait hal itu :

Sempat Jadi Sengketa, Ahli Geologi ini Ungkap Potensi Migas di 4 Pulau Seputaran Cekungan Sibolga

Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan.

Pertama, inflasi. Berdasarkan survei pemantauan harga sampai minggu ketiga bulan ini kami perkirakan inflasi di Oktober itu sekitar 0,12% month to month. Kalau dilihat year on year-nya sekitar 3%. Benar bahwa ini menunjukkan inflasi rendah dan terkendali, yang mengkonfirmasi perkiraan kita di akhir tahun ini secara keseluruhan inflasi di bawah 3,5%.

Semua komponen inflasi rendah. Inflasi inti juga rendah, demikian juga administered price maupun kelompok harga pangan. Bulan ini pendorong utamanya adalah harga BBM non subsidi sekitar 0,22% dan cabai merah. Komponen lainnya, bawang merah, daging ayam ras, masih deflasi. Jadi inflasi masih terkendali dan rendah. Ini mengkonfirmasi bahwa di akhir tahun ini inflasi di bisa bawah 3,5%

Kedua, soal nilai tukar. Nilai tukar rupiah tetap bergerak stabil. Supply demand berjalan cukup baik, mekanisme pasar bergerak baik, ini menunjukkan confidence pasar termasuk global dan investor asing terhadap Indonesia yang cukup baik.

Peringatan Cuaca BMKG Hari Ini 21 Juni: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Banyak Wilayah

Perkembangan global dari hari ke hari itu ada berita baru. Wajar kalau nilai tukar merespons. Tapi secara garis besar, rupiah bergerak stabil sesuai mekanisme pasar.

Kemudian progres DNDF. Progresnya baik, malah lebih cepat. PBI sudah keluar, tapi pelaksanannua perlu sejumlah penyesuaian di bank dan BI, standarisasi konteks, kesiapan treasury, manajemen risiko. Berbagai hal kita lakukan koordinasi, pertemuan juga dilakukan BI dengan industri. Progres lebih cepat dari yang kita perkirakan. Progres sudah 75% sudah siap. Kita harapkan sebelum pertengahan November bisa Go Live untuk DNDF.

Yang ketiga, kredit perbankan. Data-data sementara di September pertumbuhan kredit terus meningkat. Data September, kredit tumbuh 12,7%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Komponen pertumbuhan kredit terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi, begitu juga jasa lainnya. Ini menunjukkan aktivitas perbankan. Intermediasi berjalan cukup baik dalam pembiayaan ekonomi.

 

(CnbcIndonesia) BP/JP

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan