Medan, harianbatakpos.com – Pertama kali di Indonesia, Danau Toba akan menjadi tuan rumah Ultra-Trail du Mont-Blanc, ajang lari lintas alam bertaraf internasional yang akan diikuti ribuan peserta dari 25 negara. Gelaran ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), dalam upaya memperkuat posisi Danau Toba sebagai destinasi wisata berkelas dunia.
Event bernama “Trail of The Kings by UTMB” ini, yang akan digelar pada 17-19 Oktober 2025, menjadi kelanjutan dari kesuksesan event Trail of The Kings Zero Edition yang sebelumnya diselenggarakan BPODT pada Mei 2024 di Samosir. Saat itu, meskipun dengan anggaran terbatas, acara tersebut berlangsung sukses dan mendapat respons positif dari komunitas pelari lokal maupun internasional. Keberhasilan itu menjadi landasan kuat untuk menjadikan event ini sebagai agenda tahunan pariwisata Danau Toba.
Sebagai rangkaian dari UTMB World Series, Trail of The Kings by UTMB menjadi bagian dari ajang lari trail paling bergengsi di dunia — UltraTrail du Mont-Blanc. UTMB dikenal sebagai “Piala Dunia”-nya lari lintas alam, dengan final tahunan yang diselenggarakan di Chamonix, Prancis, yang hanya diikuti oleh pelari-pelari terbaik dari seluruh dunia. Dikenal karena kombinasi tantangan fisik ekstrem dan keindahan alam pegunungan yang memukau, UTMB menjadi magnet bagi komunitas pelari global. Masuknya Danau Toba ke dalam ekosistem UTMB World Series tidak hanya memperkuat posisi Indonesia dalam peta sport tourism dunia, tetapi juga menempatkan Danau Toba sebagai destinasi utama bagi para pelari trail internasional yang mengejar poin kualifikasi menuju UTMB World Finals.
“Event Zero Edition tahun lalu membuktikan bahwa potensi Danau Toba sangat besar untuk event kelas dunia. Oleh karena itu, kami mencoba menggandeng Pemprov Sumut agar dukungan anggaran dan pelaksanaannya bisa lebih maksimal,” ujar Direktur Utama BPODT Jimmy Bernando Panjaitan.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemprov Sumut dan BPODT telah dilakukan langsung oleh Bobby Nasution dan Jimmy Panjaitan, selaku Gubernur Sumatera Utara dan Direktur Utama BPODT, pada Rabu lalu di Medan. Dalam sambutannya, Bobbymenyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung event internasional tersebut.
“Event seperti ini tidak bisa dikerjakan satu pihak saja. Diperlukan sinergi antar lembaga, termasuk pemerintah daerah, agar penyelenggaraan berjalan baik dan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat lokal,” ujar Bobby.
Selain menyiapkan rute yang akan melintasi kawasan Geopark Kaldera Toba, panitia juga tengah memetakan kebutuhan akomodasi dan transportasi bagi ribuan pelari dan pengunjung. Peningkatan kapasitas penginapan, pelibatan homestay warga, serta optimalisasi akses dari Bandara Kualanamu dan Silangit menjadi fokus utama persiapan.
Integrasi moda transportasi udara, darat, dan air sedang dirancang agar mobilitas peserta antar-lokasi berlangsung lancar dan nyaman. Hal ini dianggap penting mengingat sebagian rute dan titik start/finish berada di wilayah dengan infrastruktur terbatas. Dengan partisipasi pelari dari banyak negara, Trail of The Kings diharapkan menjadi etalase sport tourism Indonesia ke dunia dan sekaligus menjadi penggerak ekonomi lokal di kawasan Danau Toba.
Gubernur Sumatera Utara, menyatakan bahwa pemerintah provinsi mendukung penuh persiapan kegiatan ini. “Ini bukan hanya soal olahraga saja, tapi juga investasi jangka panjang bagi pengembangan ekonomi lokal dan citra Sumatera Utara di mata dunia,” ujarnya.
Ajang lari lintas alam ini pun diharapkan mampu mendongkrak
kunjungan wisatawan serta memberdayakan masyarakat lokal melalui keterlibatan dalam penginapan, konsumsi, hingga penyediaan jasa pendukung lainnya.
Komentar