Medan, HarianBatakpos.com – Mengganti atau mencoba produk perawatan kulit baru sering kali menjadi pengalaman yang menarik.
Namun, munculnya breakout bisa menimbulkan kekhawatiran. Penting untuk memahami bahwa tidak semua jerawat atau kemerahan yang muncul adalah tanda buruk; bisa jadi itu adalah purging atau reaksi alergi.
Menurut laman Halodoc, purging adalah reaksi sementara yang terjadi ketika kulit mempercepat proses regenerasi sel akibat bahan aktif tertentu, seperti retinol, AHA, atau BHA.
Gejala purging umumnya berupa jerawat kecil, komedo, atau bruntusan yang muncul di area yang sebelumnya rentan. Proses ini biasanya berlangsung antara 4 hingga 6 minggu dan akan membaik jika produk digunakan dengan benar, dilansir dari Suara.Com.
Di sisi lain, reaksi alergi merupakan respons tubuh terhadap bahan dalam produk yang tidak diterima oleh kulit.
Artikel di Alodokter menjelaskan bahwa alergi kulit ditandai dengan kemerahan, gatal, bengkak, atau rasa perih di area yang tidak biasa. Berbeda dengan purging, alergi akan semakin parah jika produk terus digunakan dan memerlukan penghentian pemakaian segera.
Untuk membedakan antara purging dan alergi, perhatikan lokasi breakout. Jika jerawat muncul di area yang jarang bermasalah, kemungkinan besar itu adalah alergi.
Sebaliknya, jika breakout terjadi di area yang sudah biasa bermasalah, bisa jadi itu purging. Sebaiknya lakukan uji coba produk dengan mengaplikasikannya di area kecil kulit selama 24-48 jam, seperti yang disarankan di laman Hellosehat.
Jika Anda mengalami purging, bersabarlah dan jaga kelembapan kulit dengan pelembap ringan. Namun, jika merasa mengalami alergi, segera hentikan penggunaan produk dan konsultasikan dengan dokter kulit.
Memahami perbedaan antara purging dan alergi sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit. Dengan pengetahuan ini, Anda dapat bereksperimen dengan produk baru secara lebih bijak.
Komentar