PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan fee based income sebesar Rp1,5 triliun dari transaksi AgenBRILink selama tahun 2023. Direktur Utama BRI, Sunarso, mengumumkan bahwa saat ini AgenBRILink telah mencapai 740 ribu agen di seluruh Indonesia, dengan volume transaksi mencapai Rp1.427 triliun.
Sunarso menilai bahwa pendapatan yang diterima oleh perseroan sebesar Rp1,5 triliun menunjukkan potensi pendapatan agen yang bisa mencapai 2-3 kali lipat dari jumlah tersebut. Dengan perkembangan positif ini, BRI terus mendorong transformasi digital melalui aplikasi BRImo yang digunakan oleh 31,6 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai Rp4.158 triliun per Desember 2023, tumbuh sebesar 55,8 persen (year-on-year).
Transformasi digital tersebut memberikan dampak positif pada efisiensi operasional perusahaan, yang tercermin dari Cost to Income Ratio (CIR) BRI yang mencapai 41,9 persen, meningkat dari capaian tahun 2022 sebesar 47,4 persen. Sunarso menyatakan bahwa semakin rendah CIR, semakin efisien operasional perusahaan, dan pencapaian ini tidak terlepas dari transformasi digital yang dijalankan oleh BRI.
Dalam konteks keseluruhan, Sunarso menyatakan bahwa BRI menyambut tahun 2024 dengan penuh optimisme. Perusahaan terus berupaya merespons berbagai tantangan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Laba bersih konsolidasi BRI pada tahun 2023 mencapai Rp60,4 triliun, sementara aset perseroan tumbuh sebesar 5,3 persen year-on-year menjadi Rp1.965 triliun.
BRI juga berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.266,4 triliun pada tahun 2023, mencatat pertumbuhan sebesar 11,2 persen year-on-year. Di sisi dana pihak ketiga (DPK), perseroan mencapai Rp1.358,3 triliun atau tumbuh sebesar 3,9 persen year-on-year. Penghimpunan DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) dengan persentase mencapai 64,4 persen atau setara dengan Rp874,1 triliun. BRI berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan kontribusinya dalam mendukung perekonomian nasional.
Komentar