Berita
Beranda » Berita » Bulog Sumut Serap 17.800 Ton Beras Petani

Bulog Sumut Serap 17.800 Ton Beras Petani

Bulog Sumut Serap 17.800 Ton Beras Petani
Pekerja mengangkut beras saat proses penyaluran beras. (Foto: Antara)

Medan, harianbatakpos.com – Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) terus menggenjot penyerapan beras lokal dari petani. Hingga awal Juni Bulog Sumut telah menyerap sebanyak 17.800 ton beras lokal atau setara dengan 35.600 ton gabah kering panen (GKP). Meski begitu, target penyerapan beras petani Sumut pada bulan ini belum sepenuhnya tercapai.

“Selisih target untuk Juni ini masih kurang 2.900 ton setara beras atau 5.800 GKP,” ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto di Medan, Senin (9/6).

Menurut Budi, pencapaian penyerapan stok beras lokal tersebut tidak terlepas dari masih berlangsungnya musim panen di sejumlah wilayah Sumatera Utara, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Mandailing Natal, dan Kabupaten Tapanuli Selatan. Namun demikian, volume panen mengalami penurunan signifikan.

Profil Rachmat Pambud Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional

“Untuk bulan ini, jumlah GKP yang kami serap mencapai 35 hingga 50 ton per hari, sementara pada waktu normal bisa mencapai 150 hingga 200 ton per hari,” katanya.

Ia menambahkan bahwa beberapa wilayah lain seperti Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, dan Kabupaten Langkat diperkirakan mulai memasuki musim panen pada awal Juli, meski belum mencapai puncaknya.

“Panen raya diprediksi berlangsung pada Juni hingga Agustus di berbagai wilayah Sumut,” jelasnya.

Meski target penyerapan belum tercapai, Bulog Sumut tetap mengoptimalkan serapan gabah yang kini telah mencapai sekitar 70.000 ton. Upaya tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan pengolah gabah swasta untuk mempercepat konversi GKP menjadi beras siap edar.

Pengadaan Laptop Chromebook Diduga Langgar Aturan, Nadiem Makarim Buka Suara!

Bulog Sumut juga menggandeng pemerintah daerah, jajaran Kodam I Bukit Barisan, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) untuk meningkatkan efektivitas penyerapan beras lokal. Budi turut mengimbau para petani agar menjual gabah mereka ke Bulog dengan harga beli yang ditetapkan pemerintah Rp6.500 per kilogram.

Merujuk pada Keputusan Kepala Bapanas Nomor 14 Tahun 2025, yang mengatur perubahan  harga pembelian pemerintah dan rafaksi harga gabah dan beras.

Ikuti saluran harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *