Ekbis
Beranda » Berita » Bursa Asia Membuka di Zona Hijau Didukung oleh Optimisme Pasar

Bursa Asia Membuka di Zona Hijau Didukung oleh Optimisme Pasar

Bursa Pasar Asia Menguat di Tengah Data Ekonomi Jepang dan Antisipasi Inflasi AS
Bursa Pasar Asia Menguat di Tengah Data Ekonomi Jepang dan Antisipasi Inflasi AS

HarianBatakpos.com – Bursa Asia memulai perdagangan hari ini dengan catatan yang positif, dipicu oleh optimisme pasar terhadap data ekonomi di wilayah Asia serta prospek suku bunga Amerika Serikat (AS).

Indeks bursa di sebagian besar wilayah Asia mengalami kenaikan, kecuali pasar Nikkei 225 Jepang dan KOSPI Korea Selatan yang libur nasional. Jepang merayakan hari anak, sedangkan Korea Selatan juga ikut dalam perayaan serupa.

Sentimen investor di pasar Asia tercatat positif, didukung oleh momentum kenaikan saham global minggu lalu, stabilitas pasar mata uang, dan kebijakan pelonggaran kondisi keuangan.

Cara Cek Bansos PKH 2025 Lewat HP, Penerima Bantuan Bisa Lihat Jadwal dan Besaran

Beberapa data ekonomi dari wilayah Asia menjadi sorotan utama bagi para investor. China melaporkan angka PMI jasa, sementara Indonesia akan merilis data PDB kuartal pertama. Presiden China, Xi Jinping, sedang melakukan pembicaraan di Paris dengan Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Investor mengantisipasi peningkatan selera risiko setelah Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, menunjukkan sikap relatif dovish terhadap suku bunga AS, yang dipertahankan minggu ini.

Wall Street dan indeks MSCI World mencatat level tertinggi dalam tiga minggu pada perdagangan Jumat. S&P 500 bahkan mencatat hari terbaiknya sejak 22 Februari, sementara indeks MSCI Asia di luar Jepang mencapai level tertinggi sejak Februari tahun lalu.

Meskipun saham-saham Asia sempat mencapai titik terendah dalam dua minggu terakhir, kenaikan sebesar 8% terjadi.

Toko Acai Jaya Jual Aksesoris HUT RI ke-80 Terlengkap di Medan

The Fed nampaknya enggan untuk menaikkan suku bunga lagi, dengan tanda-tanda data ekonomi yang lebih lemah menjaga harapan penurunan suku bunga tahun ini tetap hidup.

Menurut indikator kondisi keuangan Goldman Sachs, kondisi keuangan global dan pasar negara berkembang melemah secara signifikan minggu lalu, mencapai tingkat paling longgar sejak 22 Maret 2024.

Sementara itu, angka PDB Indonesia yang akan dirilis pada hari Senin diperkirakan menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,00% pada kuartal pertama, sedikit di bawah perkiraan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebesar 5,17%. Namun, diprediksi bahwa faktor musiman dapat menyebabkan penurunan sebesar 0,89% dari kuartal sebelumnya.

Bank Sentral Indonesia bulan lalu menaikkan suku bunga secara mengejutkan untuk mendukung nilai tukar rupiah yang melemah. Suku bunga Bank Indonesia saat ini berada di 6,25%.

Di bidang politik dan diplomasi, Presiden China Xi Jinping mengunjungi Eropa, kunjungan pertamanya ke benua tersebut dalam lima tahun. Perdagangan menjadi agenda utama, dengan Presiden Perancis Emmanuel Macron mendorong Xi untuk mengurangi ketidakseimbangan perdagangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *