Jakarta, BP – Bursa Asia-Pasifik naik hari ini, Selasa (25/6/2024), kendati saham-saham big tech Amerika Serikat (AS) justru mengalami penurunan. Kenaikan ini mencerminkan kepercayaan investor di pasar Asia-Pasifik terhadap prospek ekonomi regional, meskipun sektor teknologi AS mengalami tekanan.
Saham teknologi unggulan Nvidia turun 6,68% pada hari Senin, menjadi salah satu penyebab utama kerugian Nasdaq. Selain itu, sektor teknologi informasi juga menjadi sektor terbesar yang turun di S&P 500, dengan penurunan lebih dari 2%. Meskipun demikian, bursa Asia-Pasifik tetap menunjukkan penguatan, didorong oleh data ekonomi positif dari beberapa negara di kawasan tersebut.
Investor di Asia akan menilai Indeks Sentimen Konsumen Korea Selatan untuk bulan Juni, serta harga produsen sektor jasa Jepang. Indeks harga produsen untuk sektor jasa Jepang tumbuh sebesar 2,5% secara tahunan pada bulan Mei, melambat dari kenaikan 2,7% pada bulan April. Hal ini memberikan indikasi stabilitas harga di sektor jasa, yang merupakan komponen penting dari perekonomian Jepang.
Keyakinan konsumen di Korea Selatan meningkat pada bulan Juni, dengan indeks naik menjadi 100,9 dibandingkan dengan 98,4 pada bulan Mei. Hal ini terjadi seiring dengan optimisme yang tumbuh mengenai standar hidup saat ini, pendapatan rumah tangga di masa depan, serta kondisi ekonomi domestik. Optimisme ini turut memberikan kontribusi positif terhadap bursa Asia-Pasifik, menunjukkan bahwa sentimen investor tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Adapun indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,19% sementara indeks Topix yang lebih luas meningkat 0,7%. Di Korea Selatan, Kospi menguat 0,38% sementara Kosdaq (indeks saham kapitalisasi kecil) naik 0,35%. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,47% dalam perdagangan pagi hari ini. Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong berada pada 18.045, lebih tinggi dari penutupan terakhir HSI sebesar 18.027,71.
Secara keseluruhan, penguatan bursa Asia-Pasifik menunjukkan adanya keyakinan pasar terhadap stabilitas ekonomi regional. Bursa Asia-Pasifik yang menguat memberikan sinyal positif di tengah penurunan saham teknologi AS, mencerminkan perbedaan dinamika ekonomi antara kedua kawasan.
Komentar