Pada pembukaan Rabu malam (1/5/2024), Bursa Wall Street membuka perdagangan dengan sentimen yang kurang mendukung setelah kinerja keuangan perusahaan chip meleset dari prediksi pasar. Para investor juga menunggu keputusan yang akan diambil oleh bank sentral AS, the Federal Reserve (The Fed).
S&P 500 terpantau turun sebesar 6,7 poin atau 0,13%, berada di level 5.029,03. Sedangkan Nasdaq Composite mengalami penurunan sebesar 11,7 poin atau 0,07%, mencapai 15.646,09. Dow Jones Industrial Average juga ikut tergelincir sebesar 29,6 poin atau 0,08%, berada di posisi 37.845,56.
Antisipasi terhadap peluang penurunan suku bunga oleh The Fed tampaknya semakin memudar. Pasar mulai memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Kamis dini hari waktu Indonesia.
Pada beberapa kesempatan sebelumnya, pejabat The Fed, termasuk Chairman Jerome Powell, telah mengisyaratkan bahwa pemangkasan suku bunga masih belum ada dalam rencana dalam waktu dekat. Ini terutama disebabkan oleh kekhawatiran akan inflasi yang masih terus tinggi di AS.
Selain itu, produsen chip mengalami tekanan penurunan harga saham, dipicu oleh perkiraan penjualan chip AI yang buruk dari AMD dan pendapatan Super Micro Computer di kuartal ketiga yang jauh dari ekspektasi.
Perusahaan lainnya juga turut merasakan dampaknya, seperti Starbucks yang harus merevisi proyeksi penjualan tahunannya setelah mengalami penurunan penjualan di toko yang sama untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir.
Di sisi lain, data pertumbuhan lapangan kerja swasta AS pada bulan April melampaui ekspektasi, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja masih dalam kondisi yang ketat. Hal ini menambah kompleksitas dalam proses pengambilan keputusan The Fed terkait kebijakan moneter mereka ke depan.
Komentar