Opini
Beranda » Berita » Candamu Merusak Masa Depanku

Candamu Merusak Masa Depanku

Candamu Merusak Masa Depanku
Candamu Merusak Masa Depanku

Peringatan cerita pendek (Cerpen) ini mengandung adegan kekerasan, diharapkan bijak dalam membaca*

Buku ini bercerita akan gambaran anak anak yang mentalnya terganggu karna adanya pembullyan baik di lingkungan sekolah, masyarakat, bahkan keluarga. Saya terinspirasi membuat cerita ini dari gambaran realita baik dilingkungan sekitar saya,yang dimana beberapa teman bahkan saya sendiri pernah mengalami perundungan mental, dan juga cerita yang pernah Booming terjadi di berbagai negara, salah satunya negara kita Indonesia.

Di Indonesia sudah tidak lazim akan adanya Pembullyan, dimulai dari anak anak remaja hingga dewasa maraknya pembullyan di Indonesia malah menjadi trend di masa sekarang ini, para perundung merasa hebat dan keren akan apa yang dilakukan tanpa sadar perilaku seperti ini merusak mental yang berpengaruh dengan masa depan seseorang, tidak sedikit anak di bawah umur yang melakukan perundungan hingga membuat anak anak yang menjadi korban merasa depresi, terganggu mentalnya, bahkan tidak sedikit perundungan di Indonesia yang memakan korban jiwa, sekejam itukah negara kita?

Cara Menghitung Matematika dengan Baik dan Benar, 90+6= 96 Bukan 99!

Kasus perundungan sekarang tidak luput dengan adanya kekerasan hal ini terjadi di seluruh belahan negara, contoh kekerasan di Indonesia yang masih hangat terjadi dimana anak dibawah umur merundung korban hingga korban meregang nyawa, bukan kah itu merenggut masa depan generasi bangsa kita? . Tidak hanya di dalam negeri kasus yang masih hangat terjadi diluar negara kita diamana korban perundungan terganggu mentalnya dan merasa dendam akan apa yang dilakukan teman temannya, hingga korban berani merengut nyawa teman temannya dengan senjata api, menurut mu bagaimana persaan orang tua korban perundungan dan orang tua perundungan setelah terjadi hal seperti ini.

Tujuan saya membuat cerita pendek (cerpen) ini adalah untuk menyadarkan generasi bangsa kita akan dampak yang akan terjadi baik terhadap perundung maupun korban perundungan, sebelumnya mohon maaf apabila karya cerita pendek (cerpen) ini mengandung unsur yang tidak sesuai dengan syarat penulisan lomba cerpen ini.

 

 

Seni Flexing Kekuasaan

Hormat Saya,

 

 

Asri Meilandari

 

 

KASUS 1

 

Di salah satu sekolah menengah pertama di indonesia terdapat seorang siswi pendiam yang bernama Anaika, saat ini ia baru duduk di bangku SMP kelas 2.Anaika adalah seorang anak yang kehilangan bimbingan dari orang tua karna adanya sebuah perceraian dalam keluarga dia tinggal bersama ayahnya.

“Ana!! Setiap hari tidak mandi bau tubuh mu menyengat. “ ujar seorang teman sebayanya

“Wajar saja dia tidak punya ibu, tidak ada yang mengurus dirinya. “ jawab salah satu teman lainnya.

Mendengar perkataan kasar seperti itu teman Anaika yang lainnya hanya tertawa tanpa peduli bagaimana perasaan Ana, sudah mah menginjak 2 tahun Ana bersekolah di sekolah tersebut tapi sampai saat ini Ana belum memiliki satu orang teman pun.

Saat jam istirahat Anaika tidak pernah keluar dari kelasnya, dia hanya berdiam di bangku nya dan selalu menyendiri, namun Ana tidak pernah benar benar sendiri.

“Ana bajumu sangat bau, membuat orang lain tidak berselera untuk makan!. “ ucap salah satu teman sekelas Ana.

“Ana, bagaimana jika kamu diam di luar sampai kami selesai makan. “ jawab teman lainnya

Mendengar perkataan seperti itu sudah menjadi hal biasa untuk ana yang sudah 2 tahun bersekolah di sana, Ana tidak punya kekuatan untuk membela dirinya.

Byurrr .. ……….

Suara air yang disiramkan pada ana.

“Ana kau sudah bau! Tuli juga! Cepat pergi orang lain ingin makan.” Ucap seorang anak lelaki nakal.

Ana hanya bisa mengangguk dan pergi, yang membuat Ana menjadi seperti ini tentu saja berawal dari ranah keluarga nya yang tidak memberikan bimbingan dan kasih sayang yang cukup pada anak di bawah umur seperti ana, hal itu membuat Ana menjadi sosok bayang bayang di lingkungan sosial manapun.

Dan bagaimana dengan ayah Ana? Ayah Ana adalah seorang pekerja serabutan yang hanya berfikir bahwa tugasnya adalah mencari kebutuhan ekonomi saja, hal ini tentu saya semakin menyudutkan mental Ana, tanpa ada dukungan dari lingkungan mana pun, Orang tua memiliki peranan yang sangat penting yang mampu membangun jati diri seorang anak.

Ana tidak pernah bercerita pada siapapun tentang perasaan dan kondisi yang dialami nya, menurut mu apa yang akan terjadi dimasa mendatang jika anak dengan kondisi mental seperti Ana tumbuh dewasa? Perundungan yang semakin hari semakin menjadi jadi, mereka para perundung merasa puas dan bangga akan perbuatan mereka tanpa mereka sadari mereka telat merengut kehidupan orang lain.

KASUS 2

 

Masih berada di sekolah yang sama terdapat juga seorang siswa bernama rangga berbeda dengan Ana, rangga memiliki keterbatasan fisik dimana kaki sebelah kanan rangga mengalami kecacatan, rangga memiliki kecacatan ini sejak lahir . Tidak hanya kekurangan rangga memiliki kelebihan diamana dia adalah siswa yang cerdas rangga tidak mau bersekolah di sekolah disabilitas karna rangga percaya diri untuk bisa bersekolah di sekolah umum, Berkat dukungan dan bimbingan orang tuanya rangga bisa bersekolah di sekolah biasa pada umumnya.

“rangga….. Jangan ikut olahraga di tim kami, kamu g bisa lari hanya menjadi beban. “ ujar

seorang anak lelaki pada Rangga.

“Rangga sekolah mu bukan di sini!. “ ejek teman lainnya.

Rangga hanya menunduk dan tersenyum, kemudian izin kepada guru olahraga sepertinya biasa bahwa Rangga tidak bisa mengikuti pembelajaran olahraga.

“ Rangga kaki sebelah mu itu busuk?. “ pertanyaan kasar yang terlontar dari temannya.

“Rangga teman teman mu bukan di sekolah ini,, carilah teman yang sama cacatnya denganmu. “ gurauan teman lainnya

Rangga pun sama seperti Anaika dia tidak pernah membalas Penghinaan dan perundungan yang di Terima nya, melainkan sebaliknya rangga semakin giat belajar untuk membuktikan bahwa dibalik kekurangan yang ia miliki rangga memiliki kelebihan nya sendiri.

Bagaimana bisa rangga sekuat dan setegar ini??

Tentu saja peranan orang tua rangga yang membuat dia kuat dalam menerima kekurangan dirinya sendiri, Rangga memiliki motivasi untuk menguatkan dirinya, dimana JIKA ORANG LAIN TIDAK MENGHARGAI MU MAKA HARGAI DAN CINTAI DIRI KITA SENDIRI.

Dari Kedua cerita Kasus di atas pelajaran apa yang bisa kita ambil?

Abaikan dan Rangga keduanya adalah korban perundungan, tapi perbedaan apa yang ada dari Anaika Dan Rangga?

Hal apa yang harus kita lakukan jika teman lingkungan sosial mu atau bahkan dirimu sendiri mengalami hal seperti cerita kasus di atas??

Satu hal yang bisa saya sampai kan sebagai penulis, dimana terdapat pepatah yang mengatakan “jika kita tidak menemukan orang baik, maka kitalah yang harus menjadi orang baik. “

 

Hormat Saya,

 

Asri Meilandari

 


Tentang Penulis

Halo semua, saya Asri Meilandari, namun panggil saja saya Achie. Saya adalah seorang penulis berusia 19 tahun yang memiliki passion besar dalam menciptakan karya-karya literer, seperti buku cerita, novel, jurnal, dan berbagai jenis tulisan lainnya. Anda juga dapat menemukan saya sebagai penulis cerita novel di aplikasi tulis populer, Wattpad.

Pada kesempatan lomba kali ini, saya telah menulis sebuah cerpen yang bertema “Surat untuk Bullying”, dengan judul “Candamu Merusak Masa Depanku”. Saya berharap karya saya dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca dan memberikan pengaruh yang positif terhadap mereka.

Terima kasih atas perhatiannya dan salam literasi, Achie.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan