Medan, HarianBatakpos.com – Mabuk perjalanan adalah kondisi yang sering dialami oleh banyak orang saat bepergian dengan kendaraan seperti mobil, bus, kereta api, kapal laut, atau pesawat terbang. Kondisi ini terjadi akibat otak kesulitan mengolah sinyal gerakan yang diterima dari mata, telinga, dan tubuh secara bersamaan. Akibatnya, gejala seperti pusing, mual, bahkan muntah dapat muncul dan membuat perjalanan terasa tidak nyaman.
Mabuk perjalanan umumnya hilang ketika seseorang sudah terbiasa bepergian. Namun, kondisi ini bisa kambuh jika seseorang jarang melakukan perjalanan dalam jangka waktu lama. Meski tidak berbahaya, mabuk perjalanan dapat mengganggu aktivitas dan mengurangi kenyamanan saat bepergian.
Penyebab Mabuk Perjalanan
Penyebab utama mabuk perjalanan adalah otak menerima sinyal yang bertentangan dari berbagai anggota tubuh. Misalnya, saat mata melihat pergerakan di luar jendela kendaraan, tubuh tetap merasa diam. Perbedaan sinyal ini membuat otak bingung dan memicu gejala mabuk perjalanan.
Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan mabuk perjalanan meliputi:
- Anak-anak berusia 2–12 tahun.
- Membaca buku atau bermain ponsel saat kendaraan bergerak.
- Kurangnya tidur atau istirahat sebelum perjalanan.
- Perubahan hormon akibat menstruasi, kehamilan, atau konsumsi pil KB.
- Riwayat keluarga dengan mabuk perjalanan.
- Fobia atau kecemasan terhadap perjalanan jauh.
- Penyakit tertentu seperti migrain atau Parkinson.
Gejala Mabuk Perjalanan
Gejala mabuk perjalanan biasanya dimulai dari rasa pusing ringan yang berkembang menjadi lebih parah. Kondisi ini diperburuk oleh lingkungan kendaraan yang pengap, kurang ventilasi, atau bau pengharum yang menyengat. Berikut beberapa gejala mabuk perjalanan:
- Pusing dan sakit kepala.
- Kulit pucat.
- Keringat dingin.
- Nafas terengah-engah dan sulit konsentrasi.
- Mual, muntah, dan gelisah.
Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan dapat diatasi dengan beberapa cara sederhana, seperti:
- Duduk di kursi depan atau dekat jendela.
- Turunkan sandaran kursi dan pejamkan mata.
- Tarik napas perlahan dan hirup aroma seperti daun mint, jahe, atau lavender.
- Konsumsi permen rasa jahe atau mint.
- Minum air putih untuk mencegah dehidrasi.
Penggunaan obat antimabuk seperti dimenhydrinate juga dapat membantu. Obat ini sebaiknya diminum 1–2 jam sebelum perjalanan untuk hasil yang maksimal. Untuk kondisi lebih berat, dokter mungkin meresepkan domperidone, metoclopramide, atau ondansetron.
Pencegahan Mabuk Perjalanan
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
- Hindari makanan berminyak atau pedas sebelum perjalanan.
- Tidur cukup sebelum bepergian.
- Konsumsi makanan ringan selama perjalanan.
- Hindari membaca buku atau bermain ponsel di kendaraan.
- Pilih tempat duduk di bagian depan atau dekat jendela.
Komentar