Medan, HarianBatakpos.com – Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China menunjukkan tanda-tanda mereda, setelah pembicaraan penting di Jenewa pada Minggu (11/5/2025). Pembicaraan ini melibatkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng, yang mengungkapkan adanya kemajuan substansial dalam negosiasi.
Bessent menyebutkan, pembicaraan ini sangat produktif, meskipun rincian diskusinya belum dibuka untuk publik. Kedua negara sepakat untuk membentuk mekanisme komunikasi rutin tentang isu perdagangan. Ini menjadi langkah pertama yang penting setelah lebih dari dua tahun ketegangan tarif tinggi yang diberlakukan oleh kedua belah pihak, dilansir dari laman kompas.com.
Namun, pembicaraan ini bukan hanya soal negosiasi tarif. Data terbaru menunjukkan bahwa dalam dua dekade terakhir, China telah mengalahkan AS dalam perdagangan global. Pada 2024, perdagangan China mencapai US$ 6,2 triliun, sementara AS hanya mencatatkan US$ 5,3 triliun. China bahkan sudah melampaui AS sebagai penguasa perdagangan dunia sejak 2012.
Transformasi China menjadi kekuatan dagang global didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang pesat, diversifikasi pasar, dan integrasi dalam rantai pasok global. Sementara itu, meskipun AS terus berupaya mengontrol perdagangan global, dominasi China kian mengancam posisi mereka sebagai pemimpin ekonomi dunia.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar