Menurut seorang pemimpin bisnis yang berbicara di Forum Boao untuk Asia, China memegang peran krusial dalam perekonomian Asia dan inovasi global. Ben Simpfendorfer, seorang mitra di perusahaan konsultan manajemen internasional Oliver Wyman, menyoroti pentingnya China dalam manufaktur dan kolaborasi ekonomi regional.
Dalam wawancara dengan Xinhua, Simpfendorfer menyatakan bahwa Asia, dengan separuh populasi dunia, menjadi kekuatan utama dalam permintaan konsumen global. Dengan China sebagai elemen penting di dalamnya, kolaborasi ekonomi regional semakin meningkat, terutama dengan perjanjian perdagangan seperti RCEP.
“China bukan hanya pusat manufaktur global, tetapi juga pusat inovasi dunia,” kata Simpfendorfer. “Konektivitas perdagangan China dengan kawasan ini sangat penting, baik dalam hal ekspor maupun investasi.”
Dia menyoroti tren peningkatan produksi lokal di banyak negara sebagai dorongan utama bagi pertumbuhan dan restrukturisasi rantai pasokan global. Aktivitas perdagangan dan investasi China dengan negara-negara di kawasan ini telah membantu membentuk blok ekonomi terbesar di dunia.
“Perusahaan-perusahaan China tidak hanya mengekspor produk, tetapi juga berinvestasi di bidang manufaktur di negara lain, berkontribusi pada pertumbuhan global,” kata Simpfendorfer.
Dia juga menggarisbawahi komitmen China terhadap multilateralisme sebagai kunci bagi pertumbuhan kawasan ini di masa depan. Simpfendorfer menyatakan bahwa untuk memanfaatkan pertumbuhan global yang dipimpin oleh inovasi, teknologi baru yang bersih harus dikembangkan, dengan China memainkan peran penting dalam inovasi teknologi bersih.
“Investasi dalam inovasi sudah terbukti melalui ekspor kendaraan energi baru dan teknologi bersih lainnya dari China,” katanya. “Hal ini akan menjadi fondasi pertumbuhan untuk tiga dekade ke depan.”
Pernyataan Simpfendorfer menyoroti pentingnya China dalam ekonomi regional dan global, serta perannya yang semakin penting dalam inovasi dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
Komentar