Medan, HarianBatakpos.com – Para pemimpin Uni Eropa (UE) bereaksi keras terhadap ancaman tarif yang dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump, menegaskan bahwa kebijakan perdagangan yang agresif dapat menguntungkan China. Dalam konteks ini, mereka sepakat bahwa China akan menjadi pemenang jika terjadi perang dagang antara AS dan Eropa.
Trump menegaskan bahwa kebijakan tarif terhadap UE “pasti akan terjadi” dan menyebutkan bahwa jadwal implementasinya akan segera diumumkan. Sikap ini muncul setelah ia menandatangani perintah eksekutif untuk mengenakan tarif 25% pada barang-barang dari Kanada dan Meksiko, serta tambahan 10% untuk impor dari China, dilansir dari kompas.com.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengingatkan bahwa Eropa memiliki kapasitas untuk bertindak. “Kita akan selalu baik, baik bagi AS maupun Eropa, jika kita bekerja sama,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan bahwa UE berkomitmen untuk merespons kebijakan perdagangan AS dengan tegas.
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga menekankan pentingnya Eropa untuk mempertahankan diri dalam isu perdagangan. “Jika Eropa diserang, kita harus bereaksi,” tegasnya. Dalam diskusi tersebut, diplomat tinggi UE Kaja Kallas memperingatkan bahwa kebijakan tarif Trump justru akan menguntungkan Beijing. “Jika AS dan UE memulai perang dagang, yang akan tertawa adalah China,” ujarnya.
Beberapa pemimpin Eropa, termasuk Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, menilai bahwa perang dagang ini tidak hanya tidak perlu, tetapi juga berisiko meningkatkan keberanian Rusia dan China. “Kita justru mencari-cari alasan untuk berselisih di antara para sekutu,” kata Tusk.
Dalam konteks ini, kepala perdagangan UE Maros Sefcovic menyatakan bahwa Komisi Eropa akan mengusulkan kerja sama lebih lanjut dengan AS untuk mengatasi kebijakan ekonomi Beijing. Namun, prospek kerja sama dengan Trump tampak penuh tantangan, mengingat ketidakpuasan yang sering ia ungkapkan mengenai ketidakseimbangan perdagangan.
Krisis perdagangan ini menunjukkan betapa kompleksnya hubungan trans-Atlantik, dan bagaimana kebijakan satu negara dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi global. Para pemimpin UE berusaha untuk menjaga kerjasama yang ada, sambil tetap waspada terhadap strategi perdagangan yang mungkin merugikan.
Komentar