Christopher Nolan, sutradara terkenal, mengungkapkan niatnya untuk terus membuat film dengan skala besar meskipun ia sebenarnya memiliki kecenderungan menyukai proyek dengan anggaran lebih kecil.
Dalam wawancara dengan Time yang dilaporkan juga oleh Variety pada Selasa (30/1), Nolan menjelaskan bahwa dia merasa perlu untuk menciptakan karya berskala besar karena memiliki sumber daya yang memadai.
“Saya tertarik untuk bekerja dalam skala besar karena saya sadar betapa rapuhnya kesempatan untuk memanfaatkan sumber daya tersebut,” ungkap Nolan, dilansir dari CNN Indonesia.
“Saya tahu banyak sineas di dunia yang bersedia bekerja keras untuk memanfaatkan sumber daya yang saya kumpulkan, dan saya merasa bertanggung jawab untuk menggunakan mereka dengan cara yang paling produktif dan menarik,” tambahnya.
Salah satu proyek terbaru Nolan yang mencerminkan penggunaan sumber daya besar adalah film “Oppenheimer” dengan anggaran produksi mencapai US$100 juta. Meskipun angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan film-film sebelumnya seperti “Tenet” (2020) dengan anggaran US$200 juta dan “The Dark Knight Rises” (2012) sebesar US$250 juta.
Nolan juga terkenal karena kemampuannya mengelola sumber daya dengan efisien. Desainer produksi “Oppenheimer,” Ruth De Jong, menyebutkan bahwa Nolan bahkan rela memotong durasi syuting untuk memastikan anggaran produksi sesuai dengan kebutuhan.
Keputusan ini memungkinkan pengalokasian dana untuk membangun set Los Alamos di New Mexico.
Film “Oppenheimer” sukses meraih 13 nominasi di Academy Awards ke-96 atau Piala Oscar 2024, termasuk kategori utama seperti Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.
Christopher Nolan juga meraih penghargaan Sutradara Terbaik di Golden Globe Awards berkat film ini, yang merupakan kemenangan pertamanya setelah enam kali nominasi di ajang tersebut.
Dengan prestasinya yang terus bersinar, Nolan membuktikan kemampuannya dalam menghadirkan karya film yang tak hanya besar dalam skala, tetapi juga mengguncang panggung perfilman internasional.
Komentar