Peristiwa
Beranda » Berita » Cindra Aditi Tejakinkin: Korban Asusila Ketua KPU di Den Haag

Cindra Aditi Tejakinkin: Korban Asusila Ketua KPU di Den Haag

HarianBatakpos.com, JAKARTA  BP: Siapa sebenarnya Cindra Aditi Tejakinkin (CAT)? Nama anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda, ini tengah ramai dibicarakan di media sosial. CAT menjadi korban tindakan asusila oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari, yang akhirnya diberhentikan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI.

 

Seperti disadur dari laman KRJOGJA.com, Sebagai anggota PPLN di Den Haag, CAT aktif berpartisipasi dalam sidang putusan etik yang digelar DKPP pada Rabu (3/7). Wanita berkulit putih dengan rambut cokelat panjang ini menyampaikan apresiasi kepada DKPP melalui pernyataan tertulisnya. Ia berterima kasih atas penanganan kasus yang dianggapnya adil dan transparan.

Kisah Inspiratif: Kampung Bersatu Dukung Devit Masuk ITB

CAT mengakui bahwa pengaduannya ke DKPP bukan langkah mudah. Ia merasa butuh keberanian besar untuk mengakui dirinya sebagai korban. “Butuh kekuatan hati dan kesabaran untuk menengok kembali dan mengaitkan berbagai hal yang saya alami dan menyusunnya sebagai kepingan yang utuh,” ungkapnya.

Menurut CAT, ia akan menyesal jika tidak mengambil tindakan dan terus dihantui rasa tidak berdaya. “Namun, alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai pihak, saya dapat bertahan dan terus memperjuangkan keadilan,” tambahnya.

Sebelumnya, Hasyim Asy’ari dipecat dari jabatannya sebagai Ketua KPU setelah terbukti melakukan tindak asusila terhadap CAT. Keputusan ini dibacakan pada sidang oleh majelis DKPP di kantor DKPP RI, Jakarta, Rabu (3/7/2024).

Dalam sidang tersebut, terungkap bahwa Hasyim Asy’ari memaksa CAT untuk melakukan hubungan badan di sebuah hotel di Belanda pada 3 Oktober 2023. Kejadian ini menjadi puncak dari serangkaian tindakan asusila yang dilakukan oleh Hasyim terhadap CAT.

Kontroversi Sopir Ambulans Bawa Jenazah ODGJ Minta Maaf

Melalui pengakuannya, CAT menceritakan betapa sulitnya menghadapi trauma dari tindakan asusila tersebut. Namun, ia berhasil bangkit berkat dukungan dari keluarga dan teman-temannya. CAT berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran agar tidak ada lagi korban yang mengalami hal serupa.

Pemberhentian Hasyim Asy’ari dari jabatan Ketua KPU diharapkan menjadi langkah awal untuk menegakkan keadilan dan melindungi korban dari tindakan asusila. DKPP RI telah menunjukkan komitmennya untuk menangani kasus ini dengan serius dan transparan, memberikan harapan bagi para korban lainnya untuk berani melapor.

Dalam pernyataannya, CAT juga mengungkapkan harapannya agar instansi pemerintahan lebih peka dan responsif terhadap kasus-kasus asusila. Ia menekankan pentingnya perlindungan bagi korban agar mereka merasa aman dan didukung dalam proses hukum.

Kasus ini menjadi sorotan publik, terutama di media sosial, yang memberikan dukungan besar kepada CAT. Banyak netizen memuji keberanian CAT dalam mengungkap kasus ini dan mengharapkan keadilan bisa ditegakkan.

Sebagai korban, CAT berharap agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan kasus ini menjadi pelajaran bagi pejabat lainnya. Ia juga berharap masyarakat lebih peduli dan berperan aktif dalam membantu korban asusila mendapatkan keadilan.

Dukungan yang diterima CAT dari berbagai pihak, termasuk organisasi wanita dan pejuang hak asasi manusia, membuatnya semakin yakin untuk terus memperjuangkan keadilan. Ia bertekad untuk tidak diam dan akan terus melawan segala bentuk pelecehan seksual yang terjadi.

Dalam kesempatan tersebut, CAT juga mengajak korban lainnya untuk berani bersuara dan melapor. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, korban bisa mendapatkan keadilan yang layak.

Hasyim Asy’ari kini harus menghadapi konsekuensi dari perbuatannya. DKPP RI telah mengambil langkah tegas dengan memberhentikannya dari jabatan Ketua KPU. Keputusan ini diharapkan bisa menjadi awal dari perubahan yang lebih baik dalam penanganan kasus asusila di Indonesia.

Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keadilan harus ditegakkan tanpa pandang bulu. Perlindungan bagi korban harus menjadi prioritas agar mereka merasa aman dan berani untuk melapor. Dengan dukungan masyarakat, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua orang.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan