Medan, HarianBatakpos.com – Dinas Kesehatan Kota Mataram melaporkan lebih dari 500 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari Januari hingga Desember 2024.
Meskipun terdapat laporan kematian akibat DBD, Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, menjelaskan bahwa ketiga pasien yang meninggal adalah warga dari luar Kota Mataram yang dirawat di rumah sakit di kota ini.
“Kasus kematian DBD tersebut adalah warga luar Mataram yang meninggal di rumah sakit di Mataram,” jelasnya, dikutip dari ntbsatu.com.
Kota Mataram dikenal memiliki beberapa rumah sakit rujukan, seperti RSUP NTB dan RS Ruslan Mataram, yang menarik pasien dari luar daerah. Hal ini menyebabkan kematian pasien dari luar daerah tercatat sebagai kejadian di Kota Mataram.
Meskipun lebih dari 500 kasus telah terkonfirmasi, belum ada laporan kematian dari warga Kota Mataram.
Upaya Pencegahan DBD di Mataram
Untuk menekan angka kasus DBD, terutama saat musim hujan, Emirald mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Ia merekomendasikan metode 3M Plus, yang mencakup Menguras tempat penampungan air, Mengubur barang bekas yang dapat menampung air, dan Menutup tempat-tempat penampungan air.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk rutin membersihkan tandon air dan kolam ikan serta menambahkan bubuk Abate untuk mencegah jentik nyamuk.
Masyarakat dapat memperoleh Bubuk Abate secara gratis di Kantor Dinas Kesehatan, puskesmas, atau dari kader kesehatan setempat. Emirald menegaskan bahwa PSN lebih efektif dibandingkan fogging.
“Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan efektif untuk jangkauan terbatas. Sedangkan PSN dapat membasmi jentik nyamuk dari sumbernya,” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara warga, instansi pemerintah, dan lembaga pendidikan, harapannya adalah penyebaran DBD di Kota Mataram dapat ditekan secara efektif. “Semoga tidak ada warga Mataram yang menjadi korban DBD,” tutup Emirald.
Komentar