Pematangsiantar – BP: Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Labuhan Batu menunjukkan tren menurun dengan deflasi signifikan pada Juni 2024. Data dari Unit Statistik dan Kehumasan Kantor Perwakilan BI Pematangsiantar mengungkapkan deflasi sebesar -0,55 persen di Pematangsiantar dan -0,91 persen di Labuhan Batu.
Deflasi ini menempatkan kedua wilayah tersebut sebagai yang terbaik di Provinsi Sumatera Utara. Komoditas yang berkontribusi besar terhadap deflasi di Pematangsiantar meliputi daging ayam ras, bawang merah, tomat, sawi hijau, dan kangkung. Sementara itu, di Labuhan Batu, penurunan harga daging ayam ras, bawang merah, tomat, minyak goreng, dan jeruk menjadi faktor utama.
Sebaliknya, beberapa komoditas masih mencatat inflasi. Di Pematangsiantar, inflasi terbesar disumbangkan oleh ikan dencis, emas perhiasan, wortel, cabai rawit, dan bakso siap santap. Di Labuhan Batu, cabai merah, cabai rawit, kubis, sabun cuci bubuk, dan cabai hijau menjadi penyebab utama inflasi.
Penurunan harga daging ayam ras dan bawang merah di kedua wilayah ini disebabkan oleh peningkatan stok yang signifikan. Di sisi lain, peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) semakin matang dengan berbagai langkah strategis seperti pasar murah, rapat koordinasi, dan gerakan tanam, guna mengantisipasi kenaikan harga pada masa libur sekolah dan Idul Adha.
Namun, kenaikan harga cabai tetap menjadi tantangan. Pasokan cabai yang semakin menipis menjelang akhir masa panen menyebabkan inflasi cabai bertahan selama tiga bulan berturut-turut.
Komentar