Demi Istri Tercinta: Pria Ini Nekat Lakukan Tindakan Ilegal, Akhirnya Tragis

Harianbatakpos.com , Medan - Dalam situasi yang terdesak, seseorang sering kali nekat melakukan tindakan di luar nalar, seperti yang dilakukan oleh Liao Dan, pria asal Beijing, Tiongkok, yang memalsukan kuitansi pengobatan istrinya. Aksinya tersebut berujung pada konsekuensi berat yang harus ia tanggung.

Menurut laporan dari eva.vn yang dikutip oleh tribun-medan.com pada Minggu (19/5/2024), Liao Dan mulai menghadapi kesulitan setelah diberhentikan dari pekerjaannya.

Kehilangan sumber pendapatan utama membuat kehidupan keluarganya semakin sulit. Dalam keadaan putus asa, ia terpaksa membeli sepeda roda tiga tua untuk mengais rejeki demi memenuhi kebutuhan dasar keluarganya, seperti dilansir dari Tribun-Medan.com.

Malang bagi Liao, istrinya, Du Jinling, yang sering mengalami pusing, didiagnosis menderita gagal ginjal. Kabar tersebut membuatnya hampir pingsan.

Anak mereka yang masih kecil membutuhkan perawatan, sementara biaya pengobatan istrinya sangat mahal. Liao Dan berusaha sekuat tenaga mengumpulkan uang dengan mengendarai sepeda roda tiganya, bahkan hanya makan sekali sehari demi menghemat uang.

Namun, usaha kerasnya hanya menghasilkan sedikit uang, bagaikan setetes air di lautan. Tabungan keluarga pun habis dalam waktu singkat.

Liao Dan terpaksa meminjam uang dari berbagai pihak, tetapi ketika orang-orang mulai menyadari bahwa ia tidak mampu membayar kembali, mereka berhenti meminjamkan uang padanya. Tak ada cara lain, ia mulai menjual darah dan ikut serta dalam uji coba obat-obatan demi mendapatkan uang.

Seorang teman sempat menyarankan agar Liao merelakan istrinya karena biaya pengobatan yang mahal dan tidak ada jaminan kesembuhan.

Namun, Liao menolak dengan tegas, berjanji untuk terus berusaha demi kesembuhan istrinya. Biaya cuci darah yang mencapai 6.000 yuan per bulan semakin menambah beban finansial keluarga miskin ini.

Ketika saldo ATM Liao Dan tidak mencukupi untuk biaya pengobatan selanjutnya, ia merasa putus asa. Melihat istrinya terbaring kesakitan di ranjang rumah sakit, Liao tidak mau menyerah. Akhirnya, ia menemukan celah di departemen penagihan rumah sakit yang hanya memeriksa stempel resmi pada tagihan, tanpa memverifikasi pembayaran.

Dalam keputusasaan, Liao memutuskan untuk memalsukan faktur dan stempel resmi rumah sakit. Berbekal pengalaman awal yang sukses, ia menjadi semakin mahir dalam aksinya, sehingga mampu menipu biaya pengobatan istrinya selama empat tahun, mencapai total 170 ribu yuan.

Namun, penipuan tersebut akhirnya terungkap oleh pihak rumah sakit pada tahun 2012. Polisi segera menangkap Liao Dan di rumahnya, di mana mereka menemukan bukti-bukti penipuan.

Kisah Liao Dan yang tinggal di rumah kecil kurang dari 50 meter persegi dengan barang berharga berupa obat-obatan istrinya membuat polisi yang menahannya terkejut dan tersentuh. Mereka bahkan menyumbangkan dana untuk membantu keluarga Liao mengatasi kesulitan. Meskipun begitu, Liao tetap harus bertanggung jawab atas tindakannya.

Saat diinterogasi, Liao mengaku melakukan semua tindakan tersebut demi menyelamatkan istrinya. Di pengadilan, ia dengan jujur menjelaskan perbuatannya, menegaskan bahwa istrinya tidak terlibat sama sekali. Jika Du Jinling mengetahui kebenaran, ia mungkin akan memilih berhenti berobat daripada melihat suaminya melakukan tindakan ilegal.

Liao Dan divonis tiga tahun penjara dengan masa percobaan empat tahun. Setelah kembali, ia menerima banyak bantuan dari tetangga dan organisasi masyarakat. Kasus ini mendapat perhatian luas di masyarakat, banyak yang memberikan sumbangan untuk biaya pengobatan Du Jinling dan pendidikan anak-anaknya.

Meski akhirnya, pada bulan Mei 2016, Du Jinling meninggal dunia setelah perjuangan panjang melawan penyakitnya. Sisa sumbangan sebesar 40.000 yuan dari total 500 ribu yuan digunakan untuk biaya pemakaman istrinya.

Setelah kremasi, Liao Dan membawa abu istrinya kembali ke kampung halaman di Hebei untuk dimakamkan.

Kisah ini adalah bukti nyata pengorbanan seorang suami demi cinta dan keselamatan istrinya, meski harus menempuh jalan yang salah. Liao Dan tidak menyesal, karena baginya, setiap usaha yang dilakukan untuk memperpanjang hidup istrinya adalah sangat berharga.

Penulis: Yuli Astutik

Baca Juga