Jakarta, HarianBatakpos.com – Demo Indonesia darurat yang berlangsung hari ini, 22 Agustus 2024, menjadi sorotan utama akibat dampak kekacauan politik dalam negeri. Keadaan ini mempengaruhi investor secara signifikan, terbukti dari penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta pelemahan rupiah.
Ekonom Sucor Sekuritas, Ahmad Mikail, menjelaskan bahwa ketidakstabilan politik saat ini menimbulkan ketakutan di kalangan investor. Ketika Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan hal yang berbeda dari Mahkamah Konstitusi (MK), ada potensi besar bahwa hasil Pilkada bisa dibatalkan, menambah ketidakpastian.
“Iya, ketidakpastian politik sangat tinggi. Jika DPR berbeda dari keputusan MK, ada kemungkinan Pilkada harus diulang,” ujar Ahmad Mikail kepada CNBC Indonesia.
Pada awal perdagangan hari ini, IHSG dibuka dengan pelemahan sebesar 0,38% pada posisi 7.526,03. Tak lama kemudian, IHSG mengalami penurunan lebih dalam, yaitu 0,76%, menjadi 7.496,89.
Pelemahan serupa juga terjadi pada nilai tukar rupiah. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah pagi ini melemah ke atas Rp15.500/US$, dengan penurunan 0,13% dari harga penutupan sebelumnya pada Rp15.480/US$.
Sementara itu, Ekonom Senior UI, Telisa Aulia Falianty, mencatat bahwa kondisi global yang positif seharusnya memberikan dorongan bagi IHSG dan rupiah. Namun, ketidakpastian politik domestik menghambat hal tersebut.
“Secara global, situasinya positif karena The Fed mulai dovish. Namun, ketidakpastian politik domestik menyebabkan IHSG dan rupiah tidak bisa menunjukkan performa yang baik,” ungkap Telisa Aulia Falianty.
Komentar