Medan, HarianBatakpos.com – Sejumlah orang melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Medan dengan membawa poster yang menunjukkan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), bersalaman dengan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK). AGK adalah terdakwa dalam kasus gratifikasi terkait pengurusan izin tambang di Maluku Utara. Dalam demonstrasi ini, Bobby Nasution pun merespons dengan menegaskan bahwa pernyataannya tetap konsisten.
Bobby Nasution menyatakan bahwa sikapnya tidak berubah sejak awal. “Dari kemarin juga, statemen saya sama terus ya, belum ada yang berubah,” kata Bobby saat meninggalkan Kantor Wali Kota Medan, Senin (26/8/2024).
Nama Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), disebut-sebut dalam sidang Abdul Gani Kasuba, di mana nama Bobby dikaitkan dengan istilah ‘Blok Medan’. Bobby sudah beberapa kali menjawab pertanyaan terkait dirinya yang disebut dalam persidangan. “Itu hasil sidang ya, hasil sidang, saya rasa walaupun pun dikomentari dalam hal seperti ini, saya (merasa) nggak etis,” ujar Bobby di Medan, Sabtu (3/8).
Menantu Presiden Joko Widodo ini menegaskan bahwa dirinya akan mengikuti apapun yang dibahas di persidangan. “Silahkan saja di persidangan, apapun yang disebutkan, saya ikut saja yang di persidangan,” tutup Bobby.
Sebelumnya, pada Senin (26/8), belasan orang melakukan aksi demonstrasi di Jalan Kapten Maulana Lubis di depan Kantor Wali Kota Medan. Massa demonstrasi membawa poster dan spanduk dengan berbagai tulisan, termasuk tuntutan untuk menangkap Bobby Nasution dan menolak politik dinasti.
“Front Marhaenis Indonesia, tangkap Bobby Nasution, tolak politik dinasti,” demikian bunyi tulisan di spanduk demonstran.
Aksi demonstrasi ini juga diwarnai dengan teatrikal, di mana seorang peserta menggunakan topeng Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyeret sejumlah orang, salah satunya orang yang memakai topeng Bobby Nasution bersalaman dengan AGK.
Ketua Presidium Front Marhaenis Indonesia, Badia Sitorus, menegaskan tuntutan mereka agar Bobby Nasution ditangkap terkait kasus yang menjerat Abdul Gani Kasuba. Nama Bobby terseret dalam kasus gratifikasi pengurusan izin tambang di Maluku Utara, di mana dirinya disebut dalam persidangan. “Tuntutannya jelas, tangkap Bobby karena dia disebut dalam dugaan terpidana mantan Gubernur Maluku Utara. Dia harus bertanggung jawab, itu salah satu tuntutan kami,” kata Badia Sitorus, Senin (26/8).
Badia juga menjelaskan bahwa mereka membawa poster Bobby bersalaman dengan AGK untuk menegaskan bahwa keduanya memang pernah bertemu. Poster tersebut kemudian dijadikan topeng oleh massa saat demonstrasi. “Memang benar, dia sudah bertemu dengan AGK. Itu fakta, dan realitanya dia ketemu,” tutup Badia.(BP/NS)
Komentar