Ekbis
Beranda » Berita » Deputi Gubernur BI Soroti Tantangan Besar Stabilitas Sistem Keuangan Global

Deputi Gubernur BI Soroti Tantangan Besar Stabilitas Sistem Keuangan Global

Deputi Gubernur BI Soroti Tantangan Besar Stabilitas Sistem Keuangan Global
Deputi Gubernur BI Soroti Tantangan Besar Stabilitas Sistem Keuangan Global

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, menyoroti tiga tantangan besar yang dihadapi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan global. Pernyataan ini disampaikan dalam acara Peluncuran dan Seminar Kajian Stabilitas Keuangan Nomor 42 di Jakarta pada Rabu kemarin.

Menurut Juda, ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global masih menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi. “Asesmen terhadap risiko stabilitas sistem keuangan paling tidak ada tiga tantangan besar yang saat ini kita hadapi. Pertama, masih tingginya ketidakpastian ekonomi dan pasar keuangan global,” kata Juda.

Dalam menghadapi tantangan ini, BI tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi nasional. Kebijakan moneter tetap diarahkan pada pro-stabilitas, sementara kebijakan makroprudensial difokuskan pada pertumbuhan ekonomi.

Efek Perekonomian Internasional Akibat Konflik Israel Iran 

Juda juga menyoroti ketidakpastian global terkait penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS), yang dapat mempengaruhi aliran modal ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Ketegangan geopolitik yang masih berlanjut di berbagai belahan dunia juga menjadi perhatian.

Tantangan kedua yang dihadapi adalah risiko terkait digitalisasi keuangan. Meskipun digitalisasi dapat mempermudah akses dan meningkatkan inklusi keuangan, namun juga membawa potensi risiko stabilitas sistem keuangan, terutama terkait interkoneksi dengan bank dan munculnya model bisnis baru.

Sementara itu, risiko ketiga terkait dengan transisi menuju ekonomi hijau. Hal ini mencakup risiko transisi seperti kebijakan pengurangan emisi karbon dan dampaknya terhadap sektor perbankan, termasuk risiko kredit dan reputasi.

Dalam menghadapi berbagai tantangan ini, BI berkomitmen untuk terus memantau dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menjaga stabilitas sistem keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak pasti.

Whoosh Tembus 10 Juta Penumpang, Kereta Cepat Indonesia Cetak Sejarah Baru

Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di bidang keuangan dan ekonomi, serta mendapat perhatian luas dari kalangan industri dan akademisi terkait dengan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *