Kanker prostat, sering diidentikkan dengan pria paruh baya, dapat diatasi jika terdeteksi sejak dini. Menurut dr. Wahjoe Djatisoesanto, Dokter Spesialis Urologi Konsultan Onkologi di Mayapada Hospital Surabaya, kanker prostat tidak perlu ditakuti selama pria proaktif dalam mendeteksinya. Kanker ini berkembang di kelenjar prostat yang berada di dasar kandung kemih laki-laki. Walaupun berkembang lambat, jenis kanker ini bisa menjadi agresif.
Dr. Wahjoe menekankan bahwa ada faktor risiko kanker prostat yang tidak bisa dihindari, seperti usia di atas 50 tahun, ras (Afro Amerika memiliki risiko tinggi, Kaukasoid risiko sedang, dan Asia risiko rendah), serta riwayat keluarga. “Jika ada anggota keluarga yang pernah terkena kanker prostat, seperti ayah atau saudara laki-laki, maka risiko terkena kanker prostat menjadi lebih tinggi, sehingga skrining perlu dilakukan sejak usia 45 tahun,” ujar dr. Wahjoe.
Selain faktor-faktor tersebut, risiko kanker prostat juga dapat meningkat akibat obesitas, pola makan yang buruk, kebiasaan merokok, kadar androgen atau testosteron yang tinggi, serta paparan bahan kimia seperti zat pewarna dan logam berat.
Deteksi Dini Kanker Prostat
Kesadaran masyarakat Indonesia akan kanker prostat masih rendah, terutama karena kurangnya edukasi dan kampanye pencegahan. Banyak pria di atas usia 50 tahun tidak menyadari pentingnya memeriksakan kadar Prostate-Specific Antigen (PSA) dalam darah mereka, yang merupakan penanda awal untuk kanker prostat.
Dr. Syamsu dari Mayapada Hospital menekankan pentingnya edukasi dan kampanye kesadaran mengenai skrining kanker prostat. “Perhimpunan dokter spesialis urologi rutin mengadakan Prostate Cancer Awareness setiap tahun, tetapi kesadaran masyarakat harus ditingkatkan lebih jauh oleh semua pihak, termasuk pemerintah dan tenaga medis,” katanya.
Menurut dr. Wahjoe, peningkatan jumlah kasus kanker prostat di Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan pentingnya deteksi dini. Banyak pasien yang baru datang ketika kanker sudah dalam tahap lanjut, sehingga memerlukan terapi yang lebih kompleks dan intensif.
Langkah Deteksi Dini dan Pengobatan
Deteksi dini dapat dilakukan melalui pemeriksaan PSA. Jika kadar PSA tinggi, pemeriksaan lanjutan seperti MRI Prostat dan biopsi dapat dilakukan untuk mengonfirmasi adanya sel kanker. Jika kanker terdeteksi, stadium dan jenis terapi akan ditentukan berdasarkan hasil biopsi dan pemeriksaan imaging (PSMA PET SCAN atau BONE SCAN) untuk melihat penyebaran kanker.
Untuk kanker prostat lokal, operasi radikal pengangkatan total prostat (Radikal Prostatektomi) menjadi pilihan utama, terutama bagi pasien dengan kondisi fisik yang baik. Alternatif lainnya termasuk radiasi atau terapi hormonal. Jika kanker sudah menyebar, terapi hormonal kombinasi dan kemoterapi menjadi pilihan.
Inovasi Terkini di Oncology Center Mayapada Hospital
Mayapada Hospital menghadirkan layanan unggulan Oncology Center yang menawarkan penanganan kanker secara terpadu, mulai dari pencegahan hingga terapi berkelanjutan. Didukung oleh kolaborasi tim dokter spesialis dan subspesialis serta fasilitas canggih, layanan ini setara dengan pusat layanan kanker internasional.
Oncology Center dilengkapi dengan Tumor Board dan Patient Navigator, yang membantu pasien dalam perjalanan perawatan kanker. Inovasi seperti Teknik Biopsi Fusion MRI dan operasi radikal dengan teknik minimal invasive semakin meningkatkan akurasi dan efektivitas pengobatan kanker prostat.
Menurut dr. Wulyo Rajabto, Spesialis Penyakit Dalam Hematologi Onkologi Medik di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, kemajuan dalam pengobatan kanker prostat, seperti imunoterapi dan terapi target, memberikan harapan bagi pasien kanker prostat stadium lanjut.
Dengan deteksi dini dan pengobatan tepat, kanker prostat dapat dikelola dengan baik, memungkinkan pasien untuk menjalani hidup berkualitas.
Komentar