Uncategorized
Beranda » Berita » Kakek di Kediri Nekat Gantung Diri Dikarenakan Penyakit Tak Kunjung Sembuh

Kakek di Kediri Nekat Gantung Diri Dikarenakan Penyakit Tak Kunjung Sembuh

Ilustrasi orang gantung diri. Foto: Istimewa

Medan-BP: STK (70) seorang kakek warga Desa Sumberjo, Kecamatan Kandat, Kabupaten Kediri nekat mengakhiri hidupnya. Diduga korban gantung diri karena penyakit asam uratnya tidak kunjung sembuh.

Kakek malang ini ditemukan tewas di dalam kamarnya, dengan leher terjerat tali , diduga sengaja dilakukannya sendiri.

“Yang bersangkutan diduga gantung diri,” ujar Kasi Humas Polsek Kandat Polres Kediri Bripka Sugianto, Kamis 8 September 2021.

Peringati Tahun Baru Islam 1447 H, Rico Waas: Bersinergi Bangun Masyarakat Beradab

Kematian STK pertama kali diketahui anggota keluarga. Saat pulang dari mencari pakan ternak, saksi tidak mendapati STK. Di ruang tamu tidak ada. Begitu pula di belakang rumah. Juga tidak ada.

Saat dipanggil-panggil, yang bersangkutan juga tidak menyahut. Sementara pintu kamar korban dalam kondisi tertutup. “Pintu kamar korban dalam keadaan terkunci. Dipanggil tidak merespon,” kata Sugianto.

Saksi seketika kaget setelah melihat STK terkapar di atas pembaringan. Ada lilitan tali pada lehernya. Seketika itu juga pintu didobrak. STK dalam kondisi sudah meninggal dunia. Lehernya terjerat tali.

Sementara ujung tali yang terikat pada atap kamar, diduga lepas. Tubuh yang bersangkutan diduga terjatuh di atas pembaringan. Namun kondisinya sudah tewas.

Menteri, Gubsu dan BI Sumut Bersinergi Bahas Kembalikan Kartu Hijau Toba Caldera

“Begitu mendapat laporan, petugas langsung tiba di lokasi,” kata Sugianto. Dari pemeriksaan, petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan pada tubuh korban.

Belum diketahui pasti alasan yang bersangkutan bunuh diri. Dari keterangan keluarga, STK sudah lama mengidap penyakit asam urat. Yakni sejak tahun 2010.

Akhir-akhir ini dia mengeluhkan asam uratnya yang tidak kunjung sembuh. Diduga hal itu yang mendorongnya berbuat nekat.

Kepada petugas, pihak keluarga menyatakan tidak menghendaki adanya autopsi. Keluarga menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah. Jenazah yang bersangkutan langsung dimakamkan.

“Dari pemeriksaan tidak ditemukan tanda bekas kekerasan. Jenazah langsung dimakamkan,” pungkas Sugianto. (SND)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *