Medan-BP: Belum pupus dari ingatan pengerjaan Lokasi parkir di parkir belakang Kantor Walikota Medan yang menanjak dan curam sehingga terkesan mubazir dan tidak bisa dimanfaatkan oleh pengunjung dan para ASN. Para pengunjung dan ASN, satupun tidak ada yang parkir di atas lokasi parkir yang menggunakan dana Anggaran APBD tahun lalu senilai ratusan juta itu.
Ditengah gunjingan dan pembicaraan tidak sedap dilalangan para ASN Pemko Medan dan pengujung itu, lagi-lagi Pemko Medan menjadi sorotan dan perbincangan sinis. Kenapa? rupanya lagi-lagi Kabag Umum Pemko Medan selaku pimpro melakukan pengerjaan lagi rehab Loby Kantor Walikota Medan yang masih bagus dan terang tersebut.
Pengerjaan loby Kantor Walikota Medan diduga bernilai ratusan juta itu, terkesan mubazir dan pemborosan anggaran. Coba saja lihat dinding loby dekat tangga dan seputaran pintu lift yang sebelumnya terbuat dari batu mar-mar diganti menjadi bahan yang terbuat dari bahan walpeper berwarna sangat mencolok bagaikan warna tempat hiburan diskotik.
Penggantian dan perubahan dinding mar-mar dekat lift. BP/Erwan
“Saya melihat ini suatu pemborosan anggaran. Lagipula secara estetika penggantian dinding mar-mar kepada bahan dari walpaper ini kesan Gedung Loby Balaikota yang sebelumnya terkesan megah dan anggun sebagaimana program Walikota Medan Medan Rumah Kita, menjadi hilang dan terkesan menjadi tempat hiburan malam,” ujar P. Lubis salah salah seorang PNS pada wartawan di Balai Kota Medan, Kamis (18/10/2018).
PNS itu menjelaskan, apakah penggantian dinding mar-mar ini sudah sepengetahuan atau persetujuan Walikota Medan. Kalaupun tanpa persetujuan Walikota Medan Kabag Umum bernitial MAS ini tidak akan ditegur atau terkena sanksi.
“Kita lihat saja Kabag Umum ini seakan kebal hukum karena terbilang anak emas orang nomor satu di Pemko Medan jadi apapun dibuatnya aman-aman saja,” tambah PNS lainnya yang minta namanya tidak disebutkan.
Ditambahkannya, selain pengerjaan penggantian dinding mar-mar Loby Kantor Walikota Medan terdapat juga pengerjaan lain di seputaran loby itu sehingga menggangu kenyamanan para tamu dan ASN yang keluar masuk dari pintu depan.
Para pekerja terlihat mulai pagi sudah melakukan pekerjaan di Loby termasuk tangga di loby juga selain manyomak juga menggagu lintasan jalan.
“Kami melihat pengerjaan itu seperti terburu-buru seperti ada target tertentu. Padahal untuk menjaga kenyamanan dan ketenangan ASN dan pengunjung bisa dilakukan saat tidak ada aktivitas ASN dan pengunjung contohnya sore atau malam hari,” katanya kesal.
Menyesalkan
Ketua Lembaga Pencari Fakta Indonesia (LPFI) Sumut A Aritonang ketika dimintai tanggapannya menyesalkan sikap Kabag Umum Pemko Medan itu.
“Kita sangat menyayangkan proyek yang dikerjakan itu. Pasalnya, kalau memang terbukti mubazir bisa-bisa menjadi masalah bagi Walikota Medan yang kemungkinan tidak mengetahui dan belum melihat penggantian dinding loby dari bahan mar-mar menjadi walpaper dengan warna yang mencolok itu,” tegas Aritonang sembari menambahkan seharusnya besaran anggaran harus dipakai untuk kepentingan umum tepat sasaran.
Sayangnya ketika hal ini dikonfirmasikan kepada Kabag Umum Pemko Medan M Andi Sahputra di ruang kerjanya tidak berhasil. Demikian juga ketika dihubungi ponselnya melalui watshap tentang pengerjaan Loby Kantor Walikota Medan yang terkesan mubazir , tidak mendapat balasan sampai berita ini ditayangkan. (BP/EI)
Komentar