Selebritis
Beranda » Berita » Dikta Menemukan Kecintaan pada Al Quran dan Menyikapi Stigma Terhadap Tato

Dikta Menemukan Kecintaan pada Al Quran dan Menyikapi Stigma Terhadap Tato

Dikta, Pradikta Wicaksono, menyampaikan kisah inspiratifnya tentang kecintaannya pada Al Quran dan bagaimana ia mengatasi stigma terhadap tato yang melekat padanya.

Berbicara dengan Praz Teguh di YouTube HAS Creative, Dikta menceritakan betapa dia memiliki kegemaran mengaji sejak kecil, bahkan sampai berhasil khatam Al Quran, dilansir dari SINDOnews.

Sebelumnya, saat masih duduk di kelas 6 SD, Dikta telah menunjukkan ketertarikannya pada kegiatan ngaji. Ia tidak hanya mencari pahala, tetapi juga menemukan keindahan dalam lantunan ayat suci Al Quran.

Dikta mengungkapkan bahwa irama yang indah saat guru ngajinya membaca ayat suci Al Quran membuatnya terpesona dan tertarik untuk mendalami lebih dalam.

Kekayaan Baim Wong Tembus Rp100 Miliar, Ini Profil dan Sumber Penghasilannya

Namun, di samping cerita indah tentang kecintaannya pada agama, Dikta juga berbagi pengalaman yang kurang menyenangkan terkait stigma terhadap tato yang ia miliki.

Ia mengungkapkan bahwa seringkali orang-orang menilainya secara negatif karena keberadaan tato di tubuhnya.

Hal ini menjadi sumber kesal baginya karena merasa dianggap sebelah mata dan dihakimi hanya karena penampilannya.

Pengalaman Dikta menunjukkan betapa pentingnya untuk tidak menghakimi seseorang berdasarkan penampilan fisik atau latar belakangnya.

Profil Tissa Biani, Aktris Multitalenta di Dunia Hiburan Indonesia

Meskipun memiliki tato, Dikta tetap seorang individu yang memiliki cinta pada agama dan keindahan dalam lantunan ayat suci Al Quran.

Ini adalah pengingat bahwa nilai seorang individu tidak boleh diukur dari penampilan fisik atau stereotip yang melekat.

Sebagai seorang musisi yang telah berkiprah dalam berbagai grup musik seperti Yovie & Nuno, Dikta juga telah menunjukkan bakatnya dalam dunia musik.

Meskipun telah keluar dari Yovie & Nuno dan mengejar proyek musik pribadinya, Dikta terus menginspirasi banyak orang dengan karyanya dan kisah hidupnya.

Dikta juga telah menjalani peran baru sebagai juri pendamping di ajang pencarian bakat Indonesian Idol musim ke-12, menunjukkan bahwa bakatnya tidak hanya terbatas pada dunia musik, tetapi juga di bidang hiburan lainnya.

Ini adalah bukti bahwa Dikta adalah individu yang multifaset dan memiliki banyak potensi untuk berkembang dan memberikan dampak positif dalam berbagai bidang.

Kisah Dikta mengajarkan kita untuk tidak hanya melihat seseorang dari penampilan fisiknya atau latar belakangnya, tetapi juga melihat nilai dan potensi yang dimiliki setiap individu.

Ini adalah panggilan untuk masyarakat agar lebih terbuka dan menghargai keberagaman dalam segala bentuknya, serta untuk tidak menilai seseorang hanya berdasarkan stereotip yang sempit.

 

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *