Berita
Beranda » Berita » Dinilai Gagal Antisipasi Kerumunan Warga di GOR Pancing, HMI Minta Kapolri Copot Kapolrestabes Medan

Dinilai Gagal Antisipasi Kerumunan Warga di GOR Pancing, HMI Minta Kapolri Copot Kapolrestabes Medan

"Untuk situasi sudah kondusif dan masyarakat yang tidak bisa terlayani sudah disuruh pulang ke rumah masing-masing. Di mana nantinya akan informasikan melalui pesan sms atau aplikasi peduli lindungi," pungkasnya.(Reza) Teks foto : masyarakat berkerumun di GOR Pancing Kabupaten Deli Serdang.(istimewa)

Medan-BP: Ketua Umum Badan Kordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Sumatera Utara (Badko HMI Sumut) Alwi Hasbi Silalahi menegaskan agar Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengevaluasi jabatan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko.

Itu dikatakan Alwi bukan tanpa sebab, karena orang nomor satu di Mapolrestabes Medan itu tidak bisa mengantisipasi, sehingga membeludaknya warga yang akan melakukan vaksinasi yang digelar dilakukan Polri di Gedung Olahraga Sumut (GOR) Pancing, Kabupaten Deli Serdang. Sampai menimbulkan kerumunan dan melanggar protokol kesehatan, Selasa (3/8/2021) kemarin.

“Seharusnya Kapolrestabes Medan, Bapak Riko Sunarko bisa mengantisipasi agar tidak terjadi kerumunan di lokasi vaksinasi di GOR Pancing, Kabupaten Deli Serdang kemarin. Bisa kita bilang polisi kecolongan melakukan pengamanan sehingga membludaknya warga berkerumun. Itu menjadi tanggung jawab dari Kapolrestabes Medan, beliau tidak mendeteksi berapa banyak yang akan datang. Jika mendeteksi kerumunan tidak bisa, bagaimana mau mendeteksi pergerakan teroris. Bapak Kapolri diminta untuk mengevaluasi atau mencopot jabatan Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko,” kata Alwi kepada harianbatakpos.com, Sabtu (7/8/2021).

Profil dan Kekayaan Mayjen Ariyo Windutomo

Jika Polrestabes Medan melalui tim intelijennya (Kasat Intel) dapat bekerja dengan maksimal dengan Polda Sumut, pastinya mereka akan mengantisipasi terjadinya kerumunan. Artinya, sejak awal tidak akan pernah terjadi kerumunan.

“Ini bukti bahwa Kapolrestabes Medan tidak bisa mendeteksinya, sehingga terjadi kerumunan. Kalau terjadi kerumunan seperti itu, bukan tidak mungkin akan terjadi cluster baru. Bapak Kapolri harus mencopot orang orang yang terlibat dalam kegiatan vaksin di GOR sehingga menimbulkan kerumunan,” tuturnya.

Alwi Hasbi Silalahi, menilai program vaksinasi yang di buat oleh Polrestabes Medan ini terkesan hanya sebatas pencitraan. Ini alasan Alwi.

“Dilakukan terkesan seremonial karena dihadiri oleh Bapak Waka Polri. Niatnya mungkin baik untuk percepatan vaksinasi di sumut, tapi yang akhirnya menimbulkan kerumunan, ya itu sama saja nihil. Kejadian berkerumun ini jangan sampai terulang kembali. Karena Polri bersama pemerintah menganjurkan agar jangan berkerumun untuk mencegah penyebaran virus Covid 19, tapi kegiatan yang mereka canangkan menyebabkan kerumunan,” tegasnya.

Profil Lengkap Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan RI

Sebelumnya, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko, angkat bicara soal vaksinasi di Gedung Olahraga (GOR) Serbaguna Pancing, Jalan Williem Iskandar, Desa Medan Estate, Kabupaten Deli Serdang.

Menurutnya, saat pelaksanaan vaksinasi kerena masyarakat semuanya ingin mendapat suntikan vaksin dalam mencegah penyebaran pandemi Covid-19.

Riko mengungkapkan, panitia telah mendata sebanyak 4.000 peserta vaksinasi dengan pembagian 3.000 peserta tahap I dan 1.000 tahap II sisa gebyar vaksinasi massal Hari Bhayangkara.

“Akan tetapi untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini di GOR Pancing melebihi kuota karena semua masyarakat ingin mendapatkan obat vaksin,” ungkapnya.

Pada pelaksanaan vaksinasi, Riko menuturkan warga sempat menyampaikan protes karena mengaku membeli formulir seharga Rp5 ribu per lembarnya di luar gedung dan tidak bisa menerima suntikan vaksin.

“Polrestabes Medan maupun penyelenggara vaksinasi tidak ada menjual formulir dan sudah mencetak sebanyak 4.000 formulir yang diberikan kepada penerima vaksin secara gratis,” tuturnya sembari menambahkan telah mengakomodir masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-

19.

“Bagi masyarakat apabila sudah terlanjur mengisi formulir akan dimasukkan ke tahap I menerima vaksin dan nantinya informasikan melalui pesan sms atau aplikasi peduli lindungi,” jelas Riko.

Saat ditanya mengenai kerumunan yang terjadi, Kapolrestabes Medan menegaskan karena semuanya (masyarakat) ingin divaksin.

“Untuk situasi sudah kondusif dan masyarakat yang tidak bisa terlayani sudah disuruh pulang ke rumah masing-masing. Di mana nantinya akan informasikan melalui pesan sms atau aplikasi peduli lindungi,” pungkasnya. (BP/Reza)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *