Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Samsul Hidayat, secara resmi menyampaikan pentingnya CORES.KSEI sebagai platform penyimpanan data dan dokumen untuk memfasilitasi penyedia jasa keuangan (PJK) serta investor dalam proses pembukaan rekening investasi dan pembaruan data investor.
Menurut Samsul, CORES.KSEI merupakan inisiatif penting yang bertujuan untuk mengembangkan infrastruktur dan layanan di pasar modal Indonesia. Dalam keterangannya di Jakarta pada hari Selasa, Samsul menyatakan bahwa pengembangan CORES.KSEI dilakukan sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 15 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Layanan Administrasi Prinsip Mengenali Nasabah (LAPMN).
Salah satu manfaat utama dari CORES.KSEI adalah memudahkan investor yang ingin membuka rekening investasi di PJK lain. Mereka tidak perlu mengulang proses pengiriman data, informasi, dan dokumen yang sama, sehingga proses tersebut menjadi lebih efisien dan mudah.
Samsul juga menekankan bahwa CORES.KSEI memastikan keamanan dan kerahasiaan data yang tersentralisasi dan terdistribusi. Semua data yang disharing ke PJK lain harus memperoleh persetujuan dari investor, sehingga data dan dokumen investor tetap terjaga keamanannya.
Lebih lanjut, Samsul menjelaskan bahwa penggunaan data yang tersimpan dalam CORES.KSEI dapat dilakukan dengan menyebutkan nomor Single Investor Identification (SID) dan melakukan persetujuan sharing data melalui email atau fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas).
Ia berharap bahwa kemudahan pembukaan rekening investasi ini akan memberikan dampak positif dalam pertumbuhan jumlah investor di pasar modal, terutama dengan dukungan platform berbasis digital seperti CORES.KSEI. Dengan demikian, diharapkan akselerasi pertumbuhan jumlah investor di pasar modal dapat terjadi melalui platform elektronik yang canggih.
CORES.KSEI sendiri telah resmi diluncurkan pada tanggal 5 Maret 2024, dengan kehadiran Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Efek OJK, Ona Retnesti Swaminingrum, Dewan Komisaris dan Direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), serta perwakilan asosiasi pasar modal Indonesia.
Komentar