Harianbatakpos.com , Pati – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Pati tengah dihadapkan pada masalah serius terkait penggunaan nama-nama provokatif di Google Maps, khususnya di wilayah Sukolilo. Fenomena ini memunculkan kebingungan dan kesulitan bagi pihak Diskominfo untuk mengatasinya.
Kejadian ini berawal dari insiden tragis pengeroyokan yang menimpa seorang bos rental mobil di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Pasca kejadian itu, warganet mulai mencap Sukolilo sebagai tempat yang diduga sarang maling dan penadah kendaraan.
Fenomena ini semakin meruncing ketika sejumlah titik di Google Maps, terutama di Desa Sumbersoko, diubah menjadi nama-nama negatif seperti ‘Kampung Maling’, ‘Kampung Penadah’, dan ‘Kampung Bandit, seperti disadur dari laman TRIBUNJABAR.ID.
Ratri Wijayanto, Kepala Diskominfo Kabupaten Pati, menyatakan bahwa pihaknya telah memperhatikan masalah ini dalam kurun waktu seminggu terakhir. Namun, keterbatasan kendali atas platform Google Maps membuat Diskominfo hanya bisa mengandalkan fitur yang disediakan oleh Google untuk menangani persoalan tersebut.
Meskipun telah melakukan upaya untuk mengubah nama-nama provokatif tersebut, Ratri mengakui bahwa langkah ini belum efektif karena pelaku yang terus merubah nama-nama tersebut masih belum teridentifikasi. Ia berharap agar semua pihak dapat lebih bijaksana dalam menggunakan Google Maps, karena nama-nama negatif tersebut dapat menimbulkan stigma yang tidak baik terhadap Kabupaten Pati secara keseluruhan, terutama bagi wilayah Sukolilo.
Sementara itu, Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, telah melaporkan masalah ini kepada Diskominfo Pati agar dapat segera diatasi. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa upaya perubahan nama-nama tersebut sempat diubah kembali oleh oknum tertentu.
Pihak kecamatan juga mendukung penuh operasi yang dilakukan oleh kepolisian terkait kasus kendaraan bodong di wilayah Sukolilo. Andrik berharap agar warga Sukolilo dapat bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.
Di samping itu, Andrik juga mengimbau kepada netizen untuk menggunakan media sosial dengan bijak dan tidak merugikan masyarakat yang memiliki kepentingan. Ia menegaskan pentingnya menggunakan media sosial secara arif agar tidak menimbulkan konflik dan kerugian bagi masyarakat luas.
Dalam kondisi yang menegangkan seperti ini, Diskominfo Pati berusaha keras untuk menangani masalah yang muncul secara cepat dan efektif. Namun, tantangan yang dihadapi oleh pihak berwenang menunjukkan kompleksitas dari permasalahan ini, terutama dalam menghadapi perubahan yang cepat dan dinamis di ranah digital.
Komentar