Medan, HarianBatakpos.com – Diskusi antara mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Rektor Ova Emilia berakhir dalam ketegangan pada Rabu, 21 Mei 2025. Peristiwa ini terjadi di depan Balairung, saat mahasiswa merasa kecewa dengan jawaban yang diberikan oleh rektorat. Sebagai bentuk protes, mereka mengejar mobil yang hendak meninggalkan kawasan rektorat, mencari kendaraan yang ditumpangi Ova.
Upaya tersebut tidak membuahkan hasil, namun situasi berangsur kondusif setelah pihak kampus, termasuk Sekretaris UGM Andi Sandi, turun tangan untuk menenangkan mahasiswa. “Tindakan ini adalah respons organik dari teman-teman aliansi, karena jawaban dari rektorat tidak memuaskan kami,” ungkap salah satu peserta aksi.
Andi Sandi menjelaskan bahwa diskusi sudah ditutup sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. “Kami memberi toleransi, tetapi diskusi harus diakhiri. Rektor juga memiliki agenda lain,” tambahnya.
Walaupun situasi sudah tenang, tindakan mahasiswa menunjukkan ketidakpuasan atas komunikasi dengan pihak rektorat. Mahasiswa berharap adanya transparansi dan kolaborasi yang lebih baik dalam proses pengambilan keputusan di kampus.
Ikuti saluran Harianbatakpos.com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VbAbrS01dAwCFrhIIz05
Komentar