Medan-BP: Dinas Kesehatan Nganjuk mengambil sampel makanan hajatan yang diduga menyebabkan 45 warga Desa Banaran, Kertosono, Nganjuk, keracunan. Sampel makanan diambil untuk dilakukan pengecekan kandungan apa saja di dalamnya hingga menyebabkan keracunan.
“Sample sudah kami kirim BPOM untuk dilakukan pengecekan,” ujar Kepala Puskesmas Kertosono, Suryanto, saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (27/10/2021).
Sampel makanan yang diambil, kata Suryanto, di antaranya bakso, ayam kecap, dan kerupuk gelatin. Untuk hasilnya, lanjut Suryanto, masih menunggu pihak BPOM.
“Ada sampel di antaranya bakso, ayam kecap, kerupuk gelatin. Hasil analisa kewenangannya BPOM,” kata Suryanto.
Suryanto mengatakan sebelumnya para korban yang diduga keracunan mengalami dehidrasi karena diare dan muntah. “Awalnya memang dehidrasi karena muntah dan diare. Saat ini ada 27 warga dalam perawatan,” tandasnya.
Kasus keracunan massal ini diketahui saat 18 warga Desa Banaran dilarikan ke RSUD Kertosono karena mengalami mual, muntah, dan diare. Bahkan ada 1 warga yang meninggal diduga keracunan yakni seorang perempuan berusia 61 tahun.
Setelahnya diketahui bahwa ada 45 warga yang mengalami keracunan dan kini tengah dirawat. Mereka dirawat di dua tempat yakni 19 dirawat di RSUD Kertosono dan 26 di Puskesmas Kertosono.(DTK)
Komentar