Harianbatakpos.com , JAKARTA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan sebuah resolusi penting yang bertujuan untuk mengakhiri konflik di Jalur Gaza. Resolusi nomor 2735 tahun 2024 ini, yang diusulkan oleh Amerika Serikat, mendapat dukungan dari 14 negara anggota DK PBB. Hanya Rusia yang memilih untuk abstain.
Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, menekankan bahwa resolusi ini menegaskan komitmen DK PBB untuk mencari solusi politik sebagai satu-satunya cara mengakhiri siklus kekerasan dan mencapai perdamaian yang berkelanjutan. “AS juga akan memastikan Israel memenuhi kewajibannya, dengan syarat Hamas menerima usulan ini,” ujar Thomas-Greenfield dalam pernyataan pers PBB yang diterima di Jakarta pada Selasa.
Resolusi ini mengatur penyelesaian konflik Israel-Hamas dalam tiga tahap. Tahap pertama mencakup gencatan senjata segera, pembebasan semua sandera, penarikan tentara Israel dari daerah padat penduduk di Jalur Gaza, serta penyaluran bantuan kemanusiaan yang aman dan efektif, seperti disadur dari laman ANTARA.
Tahap kedua berfokus pada penghentian permusuhan secara permanen, pembebasan semua sandera yang masih berada di Jalur Gaza, dan penarikan penuh tentara Israel. Tahap ketiga mencakup rekonstruksi besar-besaran di Jalur Gaza yang telah hancur akibat serangan, serta pengembalian jenazah sandera kepada keluarganya.
PBB menetapkan bahwa gencatan senjata harus tetap berlangsung meskipun negosiasi tahap pertama memakan waktu lebih dari enam pekan. Dewan juga menentang perubahan demografi atau teritorial Gaza, termasuk tindakan yang dapat mengurangi luas daerah tersebut.
Resolusi ini disahkan di tengah agresi Israel ke Jalur Gaza yang telah menyebabkan kematian lebih dari 36.600 warga sipil, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai lebih dari 83.000 jiwa. Serangan ini juga menyebabkan 85 persen penduduk Gaza kehilangan tempat tinggal, merusak 60 persen infrastruktur, serta mengakibatkan kelangkaan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Presiden Malawi Lazarus Chakwera turut mendukung inisiatif ini dengan membatalkan perjalanannya ke Bahama untuk menghadiri pertemuan Afreximbank, demi fokus pada upaya pencarian pesawat militer Malawi yang hilang, yang kebetulan terjadi di saat yang sama.
Berbagai pihak berharap resolusi ini dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian yang berkelanjutan di Jalur Gaza, meskipun tantangan besar masih menghadang. Dukungan dari berbagai negara anggota DK PBB menunjukkan komitmen internasional untuk mencari solusi damai dan mengakhiri penderitaan yang telah berlangsung lama di kawasan tersebut.
Dengan upaya bersama dan tekad yang kuat, diharapkan konflik di Jalur Gaza dapat segera berakhir dan membawa kedamaian bagi semua pihak yang terlibat. Resolusi ini merupakan cerminan dari harapan dunia akan terciptanya stabilitas dan keamanan di wilayah yang telah lama dilanda konflik.
Pendekatan tiga tahap yang diusulkan dalam resolusi ini memberikan gambaran yang jelas tentang langkah-langkah konkret yang perlu diambil untuk mencapai perdamaian. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan setiap tahap dapat dilaksanakan dengan baik, sehingga perdamaian yang diidamkan dapat terwujud.
Meski masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, resolusi ini memberikan harapan baru bagi masa depan Jalur Gaza dan seluruh penduduknya. Dukungan dari komunitas internasional sangat penting dalam memastikan keberhasilan implementasi resolusi ini.
Dengan demikian, dunia berharap bahwa perdamaian yang telah lama diidamkan di Jalur Gaza dapat segera menjadi kenyataan. Resolusi DK PBB nomor 2735 tahun 2024 adalah langkah penting dalam perjalanan panjang menuju perdamaian yang abadi.
Komentar