Uncategorized
Beranda » Berita » Doli Manurung Diduga Dianiaya Personel TNI Hingga Ibu Kandungnya Tak Kuasa Menahan Tangis

Doli Manurung Diduga Dianiaya Personel TNI Hingga Ibu Kandungnya Tak Kuasa Menahan Tangis

Doli Manurung Diduga Dianiaya Personel TNI Hingga Ibu Kandungnya Tak Kuasa Menahan Tangis
Doli Manurung Diduga Dianiaya Personel TNI Hingga Ibu Kandungnya Tak Kuasa Menahan Tangis

HarianBatakpos.com – Hancur hati Valentina Panggabean, 59 tahun, saat menyaksikan anaknya, Doli Manurung, dijemput paksa oleh diduga personel TNI dan disiksa di hadapannya. Benci dan kepedihan mengingat peristiwa itu membuatnya emosi hingga sulit berkata-kata. Doli Manurung, yang merupakan tersangka dugaan penganiayaan terhadap personel TNI, kini menjadi korban kekerasan dalam penangkapan tersebut.

Peristiwa ini bermula pada Minggu, 4 Agustus, ketika Doli pulang ke rumahnya di Gang Pelita, Jalan Orde Baru, Kecamatan Medan Barat, dengan pelipis mata yang terluka. Saat itu, Valentina Panggabean, ibu Doli, sempat menanyakan kondisi anaknya yang mengaku baru saja berkelahi. Tak lama setelah itu, Doli yang merupakan Ketua Ranting Ikatan Pemuda Karya (IPK) Sekip tersebut, memutuskan untuk beristirahat setelah sarapan dan minum obat.

Namun, Valentina tak menyangka bahwa beberapa saat setelah ia keluar rumah untuk menebus obat, Doli akan dijemput paksa oleh sekelompok orang yang diduga merupakan personel TNI. Saat ia kembali, rumahnya sudah ramai dengan orang-orang, dan ia dilarang masuk. Namun, dengan penuh keberanian, Valentina menerobos masuk ke dalam rumahnya dan melihat anaknya sudah terikat dan disiksa habis-habisan.

Sindrom Patah Hati: Ancaman Tersembunyi bagi Kesehatan Jantung Pria

“Apa yang saya lihat sangat mengerikan. Mereka memukul anak saya tanpa ampun di depan mata saya. Saya memohon agar mereka berhenti, tapi mereka tak peduli. Anak saya diperlakukan seperti binatang,” ungkap Valentina dengan suara bergetar. Kejadian ini membuat Valentina tidak hanya hancur secara emosional, tetapi juga ketakutan untuk membahas lebih lanjut.

Setelah anaknya dijemput paksa, Valentina berusaha mencari Doli ke berbagai tempat, namun usahanya sia-sia. Ia kemudian melaporkan kejadian ini ke Detasemen Polisi Militer I/5 Kodam I Bukit Barisan pada 8 Agustus. Laporan yang dibuat mencakup dugaan penculikan, penganiayaan, pengerusakan rumah, dan juga penjarahan. Menurut kuasa hukum Valentina, Rizki Nainggolan, selain penganiayaan, uang sebesar Rp 30 juta, handphone, dan laptop milik Doli juga hilang saat kejadian.

Kasus ini menjadi sorotan publik dan keluarga Doli berharap agar Kodam I Bukit Barisan melakukan penyelidikan secara transparan. “Kami berharap pelaku kejahatan ini segera diungkap secara terang-terangan. Di publik, kami dianggap sebagai pelaku, tapi kebenaran harus terungkap,” tegas Rizki.

Pihak keluarga Doli juga berharap agar penyelidikan dilakukan dengan adil dan pihak TNI yang terlibat dalam dugaan penganiayaan ini diberikan sanksi yang setimpal. Hingga kini, Valentina masih terus berdoa untuk kesembuhan anaknya yang masih dirawat di RS Bhayangkara TK II Medan.

Greenpeace Kritik Pernyataan Bahlil Soal Tambang Raja Ampat

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Postingan Terpopuler

BatakPos TV

Kominfo Padang Sidempuan

Kominfo Padang Sidempuan